8 Keunggulan Latihan Militer Gabungan Anggota ASEAN

Senin, 25 September 2023 - 19:56 WIB
“Indonesia secara eksplisit menggambarkan latihan ini sebagai demonstrasi sentralitas ASEAN, yang mencerminkan kenyataan bahwa latihan ini dilakukan dengan latar belakang persaingan negara-negara besar, dimana negara-negara di kawasan ini mempunyai ketakutan yang sama akan dipaksa untuk memilih pihak, dan persepsi bahwa kelompok-kelompok minilateral seperti AUKUS dan AUKUS akan melakukan hal yang sama. Quad melemahkan relevansi ASEAN,” kata Barber, manajer program AP4D dalam komentarnya melalui email.

AUKUS adalah pengelompokan Amerika, Inggris dan Australia di mana Australia akan menerima kapal selam bertenaga nuklir, sedangkan Quad menyatukan Amerika, India, Australia dan Jepang.

Kedua kelompok tersebut dipandang sebagai upaya untuk melawan China, yang telah mengambil pendekatan yang semakin tegas terhadap klaimnya, tidak hanya atas Laut Cina Selatan tetapi juga atas pulau Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri.

Pada awalnya, Margono ingin menekankan bahwa latihan ini bersifat non-tempur, namun menyarankan agar latihan serupa di masa depan dapat mencakup pelatihan tempur.

4. Membangun Rasa Percaya Diri

“Aset yang digunakan hampir tidak bersifat militer dan sangat non-tempur,” ungkap Evan Laksmana, peneliti senior modernisasi militer Asia Tenggara di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) di Singapura, mengatakan kepada Al Jazeera. “Saya melihat ini lebih sebagai upaya membangun rasa percaya diri dan mengembangkan saling pengertian satu sama lain. Lebih seperti ‘mengenalmu’. Dalam skala latihan militer, ini adalah tingkat kompleksitas yang paling rendah.”

Jika ASEX benar-benar diadakan tahun depan, maka akan diselenggarakan oleh Laos yang tidak memiliki daratan dan bersahabat dengan China, yang akan menjadi ketua ASEAN untuk tahun 2024.

Peserta berasal dari 10 anggota ASEAN – Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Timor Timur (Timor Leste), yang diperkirakan akan bergabung dengan organisasi tersebut pada tahun 2025, juga terlibat.

Namun tidak semua negara mengirimkan kapal.

“Tingkat partisipasinya tidak seragam,” kata Prashanth Parameswaran, peneliti di Wilson Center di AS, dalam buletin ASEAN Wonk pada hari Senin.

5. Perbandingan Kekuatan Militer yang Berbeda

Laksmana menekankan bahwa sulit untuk membandingkan kekuatan militer karena negara-negara mempertahankan angkatan bersenjata mereka untuk mendukung tujuan dan strategi yang berbeda.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More