10 Percobaan Pembunuhan Presiden AS yang Terlupakan

Minggu, 24 September 2023 - 05:35 WIB
Osama bin Laden baru menjadi terkenal pada peristiwa 11 September 2001, namun sebelumnya, ia dikenal di kalangan pemerintahan sebagai pembuat onar utama. Teroris sebelumnya pernah menyerang World Trade Center di bawah pengawasan Presiden Bill Clinton pada tahun 1993, sehingga pasukan kepresidenan semakin waspada ketika berada di luar negeri.

Bin Laden tidak terlibat dalam serangan itu, tapi dia punya rencana lain untuk Clinton. Pada tahun 1996, Presiden Clinton berada di Filipina sebagai bagian dari forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik. Clinton mengatur kunjungan ke politisi lokal, menempuh rute yang akan membawanya melewati jembatan.

Namun, sesaat sebelum perjalanan, seorang agen Dinas Rahasia menerima transmisi aneh di lubang suara. Dia berulang kali mendengar kata “jembatan” dan “pernikahan” dan menetapkan kata-kata tersebut sebagai kata sandi untuk “meledakkan jembatan ketika Presiden sedang berada di sana.”

Iring-iringan mobil Clinton dengan cepat dialihkan dan tidak ada bahaya yang menimpanya. Gedung Putih Clinton tidak pernah mengungkapkan upaya pembunuhan tersebut, sehingga outlet berita tidak memuat berita tersebut sampai tahun 2009.

Al-Qaeda telah mengakui upaya pembunuhan terhadap Clinton di masa lalu, namun baru setelah kisah ini terungkap, barulah terungkap betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan. Bahkan ketika pemerintahan Clinton menyerang Afganistan dalam upaya melenyapkan bin Laden pada tahun 1998, mereka tidak pernah menyebut upaya pembunuhan tahun 1996 sebagai motivasinya.

4. Masa Jabatan Hoover Hampir Berakhir Sebelum Dimulai



Foto/List Verse

Herbert Hoover tidak dikenang sebagai presiden. Dia mengalami nasib sial saat memegang jabatannya pada saat jatuhnya pasar saham pada tahun 1929, dan segala upaya yang dia lakukan untuk mengatasi dampak buruk tersebut hanya memperburuk keadaan.

Namun sebagai kandidat, dia sangat populer, menang dengan mudah atas Al Smith. Hoover memutuskan untuk memanfaatkan popularitas itu dengan perjalanan ke luar negeri sebelum mengambil sumpah jabatannya. Pada bulan Desember 1928, Presiden terpilih Hoover melakukan perjalanan ke Amerika Tengah dan Selatan untuk mempromosikan rencananya untuk kemitraan perdagangan dengan wilayah tersebut. Saat berada di Argentina, seorang anarkis terkenal bernama Manuel Scarzo ditahan setelah penggeledahan di rumahnya menemukan senjata, bom, dan—yang paling memberatkan—peta kereta api dengan jalur Hoover yang disorot dengan warna merah.

Scarzo diduga mendapatkan rute kereta api dari rencana perjalanan Hoover sendiri, yang telah bocor. Tidak ada yang yakin seberapa dekat Hoover dengan kematian. Jelas, mengingat rincian yang dimiliki kaum anarkis, hal ini bisa saja berakhir buruk bagi presiden terpilih. Hoover meremehkan kejadian tersebut, termasuk merobek artikel surat kabar tentang hal itu dari korannya agar istrinya tidak melihatnya dan menjadi kesal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More