7 Perubahan Besar jika Kesepakatan dengan AS dan Arab Saudi Terwujud

Selasa, 19 September 2023 - 21:30 WIB
AS memiliki agenda penting untuk mewujudkan perubahan besar di Timur Tengah. Foto/Reuters
RIYADH - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus melakukan upaya bersama untuk mencapai “tawar-menawar besar” di Timur Tengah.

Itu mencakup normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, dengan mempertimbangkan bahwa AS dapat memperoleh manfaat besar jika melakukan hal tersebut. Selain itu, kesepakatan pakta pertahanan seperti NATO juga menjadi prasyarat yang diminta oleh Arab Saudi .

Para pembantu Presiden Joe Biden telah menjadikan dorongan diplomatik ini sebagai prioritas kebijakan luar negeri meskipun terdapat berbagai tingkat skeptisisme di kalangan para ahli mengenai apakah waktu, kondisi, dan kepemimpinan regional saat ini tepat untuk mencapai kesepakatan besar yang dapat mengubah geopolitik Timur Tengah.



Hal ini menandai perubahan dramatis bagi seorang presiden yang menghabiskan sebagian besar masa jabatannya menghindari keterlibatan diplomatik yang lebih dalam dalam permasalahan di kawasan ini. Itu menimbulkan pertanyaan tentang mengapa ia berkomitmen terhadap tujuan yang menantang tersebut, apa yang ingin ia peroleh, dan apakah ia akan mencapai tujuan tersebut karena harus membayar harga yang terlalu tinggi.

Meskipun para pejabat AS bersikukuh bahwa tidak ada terobosan yang bisa dicapai, mereka secara pribadi memuji potensi manfaatnya, termasuk menghilangkan kemungkinan konflik Arab-Israel, memperkuat benteng regional melawan Iran, dan melawan serangan China di Teluk. Biden juga akan meraih kemenangan dalam kebijakan luar negeri saat ia berupaya untuk terpilih kembali pada November 2024.

Berikut adalah 7 perubahan jika kesepakatan besar antara Arab Saudi dan AS terwujud.

1. Arab Saudi akan Memiliki Program Nuklir



Foto/Reuters

Upaya untuk menengahi hubungan antara musuh lama Israel dan Arab Saudi adalah inti dari negosiasi kompleks yang melibatkan diskusi mengenai jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diminta oleh Riyadh serta konsesi Israel kepada Palestina.

“Ada banyak hal yang mungkin salah, namun jika hal ini terjadi, hal ini akan menjadi pencapaian luar biasa dalam kebijakan luar negeri,” kata Jonathan Panikoff, mantan wakil pejabat intelijen nasional AS untuk Timur Tengah, yang kini bertugas di Atlantic Council, dilansir Reuters.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More