Apa Itu Badai Daniel, Pemicu Banjir Libya Perenggut 6.000 Orang Seketika
Kamis, 14 September 2023 - 04:47 WIB
DERNA - Banjir bandang mengerikan yang menerjang wilayah timur laut Libya sejak Minggu (10/9/2023) malam telah merenggut nyawa 6.000 orang seketika. Bencana ini dipicu oleh Badai Daniel.
Angka korban terbaru ini disampaikan Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan Pemerintah Persatuan Libya Saadeddin Abdul Wakil kepada Anadolu Agency, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan angka kematian yang mengejutkan ini masih bersifat sementara. Jumlah orang yang hilang hampir 10.000 orang.
Data dari Palang Merah Internasional juga menyebutkan lebih dari 6.000 orang meninggal.
Badai Daniel, juga dikenal sebagai Topan Daniel, adalah topan mirip tropis Mediterania yang paling mematikan dan paling merugikan yang pernah tercatat sepanjang tahun 2023 ini.
Terbentuk sebagai sistem udara bertekanan rendah sekitar 4 September 2023, Badai Daniel melanda Yunani, Bulgaria dan Turki dengan memicu banjir besar.
Badai tersebut kemudian diorganisasikan sebagai "Mediterranean Low" dan ditetapkan sebagai Badai Daniel, yang segera memperoleh karakteristik kuasi-tropis (TLC) dan bergerak menuju pantai Libya, yang menyebabkan bencana banjir sebelum merosot ke dataran rendah yang tersisa.
Angka korban terbaru ini disampaikan Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan Pemerintah Persatuan Libya Saadeddin Abdul Wakil kepada Anadolu Agency, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan angka kematian yang mengejutkan ini masih bersifat sementara. Jumlah orang yang hilang hampir 10.000 orang.
Data dari Palang Merah Internasional juga menyebutkan lebih dari 6.000 orang meninggal.
Apa Itu Badai Daniel dan Mengapa Begitu Mematikan?
Badai Daniel, juga dikenal sebagai Topan Daniel, adalah topan mirip tropis Mediterania yang paling mematikan dan paling merugikan yang pernah tercatat sepanjang tahun 2023 ini.
Terbentuk sebagai sistem udara bertekanan rendah sekitar 4 September 2023, Badai Daniel melanda Yunani, Bulgaria dan Turki dengan memicu banjir besar.
Badai tersebut kemudian diorganisasikan sebagai "Mediterranean Low" dan ditetapkan sebagai Badai Daniel, yang segera memperoleh karakteristik kuasi-tropis (TLC) dan bergerak menuju pantai Libya, yang menyebabkan bencana banjir sebelum merosot ke dataran rendah yang tersisa.
tulis komentar anda