Pembocor Fakta: CIA Suap Analis untuk Buat Kesimpulan Sumber Covid-19
Rabu, 13 September 2023 - 12:30 WIB
Komunitas intelijen AS mengatakan pada Juni bahwa, “Berbagai lembaganya tidak dapat mencapai konsensus mengenai asal mula pandemi ini, dengan empat elemen yang percaya bahwa pandemi ini kemungkinan besar disebabkan oleh paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi atau virus yang merupakan nenek moyang dekat mereka.”
“Hanya satu orang yang mengira itu adalah insiden yang berhubungan dengan laboratorium,” papar pernyataan komunitas intelijen AS.
Namun, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) menilai, “Virus tersebut tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.”
Virus corona baru, yang kemudian dijuluki SARS-CoV-2, pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019.
Asal pastinya dan bagaimana virus ini menyerang manusia masih belum diketahui. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjuluki penyakit yang disebabkan virus Covid-19 itu dan menyatakannya sebagai pandemi pada Maret 2020.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 770 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 6,9 juta kematian akibat virus tersebut sejak saat itu.
Baik pemerintah China maupun otoritas kesehatan AS, yang terlibat dalam pendanaan penelitian di Institut Virologi Wuhan, dengan tegas membantah kemungkinan kebocoran laboratorium.
Segala penyebutan hal ini dilarang di sebagian besar platform media sosial sebagai ‘misinformasi’ hingga Mei 2021, ketika kebijakan tersebut tiba-tiba dibatalkan.
“Hanya satu orang yang mengira itu adalah insiden yang berhubungan dengan laboratorium,” papar pernyataan komunitas intelijen AS.
Namun, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) menilai, “Virus tersebut tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.”
Virus corona baru, yang kemudian dijuluki SARS-CoV-2, pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019.
Asal pastinya dan bagaimana virus ini menyerang manusia masih belum diketahui. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjuluki penyakit yang disebabkan virus Covid-19 itu dan menyatakannya sebagai pandemi pada Maret 2020.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 770 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 6,9 juta kematian akibat virus tersebut sejak saat itu.
Baik pemerintah China maupun otoritas kesehatan AS, yang terlibat dalam pendanaan penelitian di Institut Virologi Wuhan, dengan tegas membantah kemungkinan kebocoran laboratorium.
Segala penyebutan hal ini dilarang di sebagian besar platform media sosial sebagai ‘misinformasi’ hingga Mei 2021, ketika kebijakan tersebut tiba-tiba dibatalkan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda