Pembocor Fakta: CIA Suap Analis untuk Buat Kesimpulan Sumber Covid-19

Rabu, 13 September 2023 - 12:30 WIB
Penjaga keamanan di depan Institut Virologi Wuhan. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Enam analis CIA di Tim Penemuan Covid “diberi insentif moneter yang signifikan” untuk melaporkan wabah virus corona pada tahun 2019 tidak berasal dari laboratorium.

Kabar itu diungkap dua komite Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/9/2023), mengutip seorang pengungkap fakta (whistleblower) dari dalam badan mata-mata CIA.

Subkomite Terpilih untuk Pandemi Virus Corona dan Komite Tetap Intelijen DPR (HPSCI) telah menerima “kesaksian pelapor yang baru dan menyoroti” mengenai penyelidikan CIA mengenai asal mula pandemi ini, dari seseorang yang digambarkan sebagai “seorang pejabat senior yang telah bekerja selama beberapa dekade di CIA saat ini.”

Menurut pelapor fakta, enam dari tujuh anggota tim percaya “intelijen dan ilmu pengetahuan cukup untuk membuat penilaian dengan keyakinan rendah” bahwa virus tersebut berasal dari Institut Virologi Wuhan.



Hanya satu orang yang percaya virus itu berasal dari hewan, namun dialah yang paling senior, menurut surat yang dikirimkan kedua komite kepada Direktur CIA William Burns.

“Keenam analis tersebut ditawari uang untuk mengubah posisi mereka sehingga badan tersebut dapat mencapai ketetapan publik dari ketidakpastian pada akhirnya,” ungkap pelapor itu kepada komite DPR AS.



Ketua HPSCI Mike Turner dan ketua Subkomite Virus Corona Brad Wenstrup, keduanya anggota Partai Republik Ohio, meminta dokumen dari Burns terkait dengan pekerjaan tim itu.

Mereka juga meminta mantan chief operating officer CIA, Andrew Makridis, untuk melakukan “wawancara sukarela” pada tanggal 26 September.

Komunitas intelijen AS mengatakan pada Juni bahwa, “Berbagai lembaganya tidak dapat mencapai konsensus mengenai asal mula pandemi ini, dengan empat elemen yang percaya bahwa pandemi ini kemungkinan besar disebabkan oleh paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi atau virus yang merupakan nenek moyang dekat mereka.”

“Hanya satu orang yang mengira itu adalah insiden yang berhubungan dengan laboratorium,” papar pernyataan komunitas intelijen AS.

Namun, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) menilai, “Virus tersebut tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.”

Virus corona baru, yang kemudian dijuluki SARS-CoV-2, pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019.

Asal pastinya dan bagaimana virus ini menyerang manusia masih belum diketahui. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjuluki penyakit yang disebabkan virus Covid-19 itu dan menyatakannya sebagai pandemi pada Maret 2020.

Menurut WHO, terdapat lebih dari 770 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 6,9 juta kematian akibat virus tersebut sejak saat itu.

Baik pemerintah China maupun otoritas kesehatan AS, yang terlibat dalam pendanaan penelitian di Institut Virologi Wuhan, dengan tegas membantah kemungkinan kebocoran laboratorium.

Segala penyebutan hal ini dilarang di sebagian besar platform media sosial sebagai ‘misinformasi’ hingga Mei 2021, ketika kebijakan tersebut tiba-tiba dibatalkan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More