4 Fakta Konflik Armenia dan Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh
Selasa, 12 September 2023 - 03:30 WIB
MOSKOW - Ketegangan kembali meningkat antara Azerbaijan dan Armenia terkait wilayah Nagorno-Karabakh, yang menjadi penyebab dua perang di antara mereka dalam tiga dekade terakhir.
Foto/Reuters
Nagorno-Karabakh, yang dikenal sebagai Artsakh oleh orang Armenia, adalah daerah pegunungan yang terkurung daratan di wilayah Kaukasus.
Kota ini diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi penduduknya sebagian besar adalah etnis Armenia, yang berjumlah sekitar 120.000 jiwa. Mereka mempunyai pemerintahan sendiri yang memiliki hubungan dekat dengan Armenia tetapi belum diakui secara resmi oleh Armenia atau negara lain mana pun.
Orang-orang Armenia, yang beragama Kristen, mengaku sudah lama tinggal di wilayah tersebut, sejak beberapa abad sebelum Masehi.
Azerbaijan, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, juga mengklaim memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan wilayah tersebut, yang selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Persia, Turki, dan Rusia. Di bawah Uni Soviet, Nagorno-Karabakh menjadi daerah otonom di Republik Soviet Azerbaijan.
Foto/Reuters
Ketika Uni Soviet runtuh, apa yang dikenal sebagai Perang Karabakh Pertama (1988-1994) meletus antara orang-orang Armenia dan tetangga mereka, Azerbaijan.
Sekitar 30.000 orang terbunuh dan lebih dari satu juta orang mengungsi, sebagian besar dari mereka adalah warga Azeri yang diusir dari rumah mereka ketika pihak Armenia akhirnya menguasai Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik di sekitar Azerbaijan.
Foto/Reuters
Pada tahun 2020, setelah beberapa dekade terlibat pertempuran kecil, Azerbaijan memulai operasi militer yang kemudian menjadi Perang Karabakh Kedua, dan dengan cepat menerobos pertahanan Armenia.
Mereka meraih kemenangan gemilang dalam perang 44 hari tersebut, dengan merebut kembali tujuh distrik dan sekitar sepertiga wilayah Karabakh.
Foto/Reuters
Armenia dan Amerika Serikat memulai latihan militer bersama. Itu dilaksanakan saat ketegangan tinggi dalam hubungan Armenia dengan negara tetangganya, Azerbaijan.
Latihan "Eagle Partner" yang berlangsung selama 10 hari ini melibatkan 85 tentara AS dan 175 tentara Armenia dan dirancang untuk mempersiapkan orang-orang Armenia mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian internasional. Itu berlangsung di dua tempat pelatihan dekat ibu kota Yerevan.
Meskipun berskala kecil, latihan ini telah membuat kesal Rusia, yang memiliki pangkalan militer di Armenia dan menganggap dirinya sebagai penjamin keamanan utama di wilayah tersebut.
Armenia dan negara tetangganya, Azerbaijan, telah berperang dua kali dalam tiga dekade sejak runtuhnya Uni Soviet, dan masing-masing pihak saling menuduh dalam seminggu terakhir bahwa mereka membangun pasukan di dekat perbatasan.
Berikut ini adalah 4 fakta rerkait sejarah konflik dan perkembangan dan Armenia terkait wilayah Nagorno-Karabakh.
1. Berawal dari Perebutan Nagorno-Karabakh.
Foto/Reuters
Nagorno-Karabakh, yang dikenal sebagai Artsakh oleh orang Armenia, adalah daerah pegunungan yang terkurung daratan di wilayah Kaukasus.
Kota ini diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi penduduknya sebagian besar adalah etnis Armenia, yang berjumlah sekitar 120.000 jiwa. Mereka mempunyai pemerintahan sendiri yang memiliki hubungan dekat dengan Armenia tetapi belum diakui secara resmi oleh Armenia atau negara lain mana pun.
Orang-orang Armenia, yang beragama Kristen, mengaku sudah lama tinggal di wilayah tersebut, sejak beberapa abad sebelum Masehi.
Azerbaijan, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, juga mengklaim memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan wilayah tersebut, yang selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Persia, Turki, dan Rusia. Di bawah Uni Soviet, Nagorno-Karabakh menjadi daerah otonom di Republik Soviet Azerbaijan.
2. 30.000 Orang Tewas dalam Perang Pertama
Foto/Reuters
Ketika Uni Soviet runtuh, apa yang dikenal sebagai Perang Karabakh Pertama (1988-1994) meletus antara orang-orang Armenia dan tetangga mereka, Azerbaijan.
Sekitar 30.000 orang terbunuh dan lebih dari satu juta orang mengungsi, sebagian besar dari mereka adalah warga Azeri yang diusir dari rumah mereka ketika pihak Armenia akhirnya menguasai Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik di sekitar Azerbaijan.
3. Perang 44 Hari pada
Foto/Reuters
Pada tahun 2020, setelah beberapa dekade terlibat pertempuran kecil, Azerbaijan memulai operasi militer yang kemudian menjadi Perang Karabakh Kedua, dan dengan cepat menerobos pertahanan Armenia.
Mereka meraih kemenangan gemilang dalam perang 44 hari tersebut, dengan merebut kembali tujuh distrik dan sekitar sepertiga wilayah Karabakh.
4. Armenia Gelar Latihan Perang dengan AS
Foto/Reuters
Armenia dan Amerika Serikat memulai latihan militer bersama. Itu dilaksanakan saat ketegangan tinggi dalam hubungan Armenia dengan negara tetangganya, Azerbaijan.
Latihan "Eagle Partner" yang berlangsung selama 10 hari ini melibatkan 85 tentara AS dan 175 tentara Armenia dan dirancang untuk mempersiapkan orang-orang Armenia mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian internasional. Itu berlangsung di dua tempat pelatihan dekat ibu kota Yerevan.
Meskipun berskala kecil, latihan ini telah membuat kesal Rusia, yang memiliki pangkalan militer di Armenia dan menganggap dirinya sebagai penjamin keamanan utama di wilayah tersebut.
Armenia dan negara tetangganya, Azerbaijan, telah berperang dua kali dalam tiga dekade sejak runtuhnya Uni Soviet, dan masing-masing pihak saling menuduh dalam seminggu terakhir bahwa mereka membangun pasukan di dekat perbatasan.
(ahm)
tulis komentar anda