Bak Film Action, Intel Ukraina Coba Habisi Jenderal Rusia dengan Bom Ponsel
Senin, 11 September 2023 - 14:19 WIB
KYIV - Seorang jenderal Rusia terluka parah akibat ledakan ponsel yang digunakan dalam upaya pembunuhan yang gagal oleh Dinas Keamanan Ukraina. Upaya pembunuhan oleh intelijen Kyiv ini seperti adegan film action.
Mayor Jenderal Yuri Afanasevskii, mantan ketua Komite Bea Cukai Negara Republik Rakyat Luhansk—wilayah separatis Ukraina yang bergabung dengan Rusia—hendak diledakkan dengan ponsel di rumahnya di Luhansk pada 3 September lalu.
Menurut Komite Investigasi Rusia, jenderal tersebut diberi ponsel berisi bom yang meledak segera setelah diaktifkan.
Afanasevskii dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius akibat pecahan peluru di kepala, leher dan perutnya. Demikian diungkap sumber dari Dinas Keamanan Ukraina kepada RBC-Ukraine.
Menurut laporan kantor berita TASS, Minggu (10/9/2023), putra sang jenderal yang berusia 21 tahun juga terluka dan tiga jarinya harus diamputasi.
Pejabat Luhansk meremehkan parahnya cedera yang dialami Afanasevskii, dan mengatakan kepada TASS bahwa dia “masih hidup dan sehat".
Sumber Luhansk mengatakan kepada media tersebut bahwa itu adalah upaya pembunuhan yang diatur oleh dinas rahasia Ukraina.
Komite Investigasi Rusia mengatakan seorang wanita telah ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan setelah diduga menyerahkan ponsel berisi bahan peledak kepada Afanasevskii.
Tersangka perempuan telah mengakui perannya dalam rencana pembunuhan gagal yang diduga didalangi oleh agen intelijen Ukraina.
Afanasevskii bertugas di Dinas Keamanan Federal (FSB) yang sangat ditakuti di Rusia—penerus KGB—dan diduga bertindak sebagai “pemodal” bagi Leonid Pasechnik, kepala Republik Rakyat Luhansk.
Jenderal FSB tersebut dilaporkan telah melakukan pencucian uang untuk mendanai kelompok paramiliter pro-Rusia yang berperang melawan pasukan Kyiv.
Afanasevskii sebelumnya telah mendapat sanksi dari Uni Eropa, Inggris, Kanada, Swiss, dan Jepang.
Mayor Jenderal Yuri Afanasevskii, mantan ketua Komite Bea Cukai Negara Republik Rakyat Luhansk—wilayah separatis Ukraina yang bergabung dengan Rusia—hendak diledakkan dengan ponsel di rumahnya di Luhansk pada 3 September lalu.
Menurut Komite Investigasi Rusia, jenderal tersebut diberi ponsel berisi bom yang meledak segera setelah diaktifkan.
Afanasevskii dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius akibat pecahan peluru di kepala, leher dan perutnya. Demikian diungkap sumber dari Dinas Keamanan Ukraina kepada RBC-Ukraine.
Menurut laporan kantor berita TASS, Minggu (10/9/2023), putra sang jenderal yang berusia 21 tahun juga terluka dan tiga jarinya harus diamputasi.
Pejabat Luhansk meremehkan parahnya cedera yang dialami Afanasevskii, dan mengatakan kepada TASS bahwa dia “masih hidup dan sehat".
Sumber Luhansk mengatakan kepada media tersebut bahwa itu adalah upaya pembunuhan yang diatur oleh dinas rahasia Ukraina.
Komite Investigasi Rusia mengatakan seorang wanita telah ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan setelah diduga menyerahkan ponsel berisi bahan peledak kepada Afanasevskii.
Tersangka perempuan telah mengakui perannya dalam rencana pembunuhan gagal yang diduga didalangi oleh agen intelijen Ukraina.
Afanasevskii bertugas di Dinas Keamanan Federal (FSB) yang sangat ditakuti di Rusia—penerus KGB—dan diduga bertindak sebagai “pemodal” bagi Leonid Pasechnik, kepala Republik Rakyat Luhansk.
Jenderal FSB tersebut dilaporkan telah melakukan pencucian uang untuk mendanai kelompok paramiliter pro-Rusia yang berperang melawan pasukan Kyiv.
Afanasevskii sebelumnya telah mendapat sanksi dari Uni Eropa, Inggris, Kanada, Swiss, dan Jepang.
(mas)
tulis komentar anda