Butuh Bantuan Senjata, Ukraina Tingkatkan Tekanan pada Sekutunya
Minggu, 10 September 2023 - 10:48 WIB
Wakil Kepala Intelijen Vadym Skibitsky pada hari Sabtu memperkirakan bahwa Rusia memiliki lebih dari 420.000 tentara di timur dan selatan Ukraina, termasuk Crimea.
Skibitsky juga mengatakan Rusia selama sebulan aktif melancarkan serangan dari Crimea, yang dicaploknya pada tahun 2014.
“Drone yang dikerahkan di Crimea digunakan untuk menyerang pelabuhan kami di Izmail dan Reni,” kata Skibitsky.
Pelabuhan-pelabuhan itu digunakan sebagai pusat ekspor alternatif, terutama sejak berakhirnya perjanjian yang mengizinkan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.
Ukraina melancarkan serangan balasan di timur dan selatan negara itu pada bulan Juni namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Rusia yang sudah berurat berakar.
Pasukan Kiev juga harus melawan serangan baru di sekitar Kharkiv di timur laut, di wilayah yang dibebaskan tahun lalu.
“(Rusia) ingin membalas dendam di wilayah Kharkiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar.
"Pasukan Rusia berusaha membubarkan pasukan Ukraina di timur sehingga kami tidak dapat memusatkan mereka di sekitar Bakhmut, tempat kami berhasil maju," tambahnya.
“Musuhnya kuat,” akunya. “Mereka memiliki lebih banyak orang dan persenjataan,” sambungnya.
Skibitsky juga mengatakan Rusia selama sebulan aktif melancarkan serangan dari Crimea, yang dicaploknya pada tahun 2014.
“Drone yang dikerahkan di Crimea digunakan untuk menyerang pelabuhan kami di Izmail dan Reni,” kata Skibitsky.
Pelabuhan-pelabuhan itu digunakan sebagai pusat ekspor alternatif, terutama sejak berakhirnya perjanjian yang mengizinkan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.
Ukraina melancarkan serangan balasan di timur dan selatan negara itu pada bulan Juni namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Rusia yang sudah berurat berakar.
Pasukan Kiev juga harus melawan serangan baru di sekitar Kharkiv di timur laut, di wilayah yang dibebaskan tahun lalu.
Baca Juga
“(Rusia) ingin membalas dendam di wilayah Kharkiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar.
"Pasukan Rusia berusaha membubarkan pasukan Ukraina di timur sehingga kami tidak dapat memusatkan mereka di sekitar Bakhmut, tempat kami berhasil maju," tambahnya.
“Musuhnya kuat,” akunya. “Mereka memiliki lebih banyak orang dan persenjataan,” sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda