Jenderal Rusia: Perang Ukraina Hanya Batu Loncatan untuk Serang Eropa
Minggu, 10 September 2023 - 04:39 WIB
Menjelang invasi ke Ukraina, Putin mempunyai visi untuk menyusun kembali wilayah Kekaisaran Rusia yang telah lama mati menjadi satu blok terpadu.
Pemimpin Rusia dan sekutunya telah berulang kali mengatakan mereka tidak memandang Ukraina sebagai negara yang merdeka dari Rusia, dan mengatakan bahwa negara berdaulat tersebut harus dikembalikan ke bawah kendali Moskow.
Beberapa sekutu Putin sering melontarkan kemungkinan perluasan invasi Kremlin ke negara-negara NATO, termasuk Polandia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya. Para analis mengutip visi presiden Rusia dan saran untuk memperluas perang dari berbagai sekutunya sebagai tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Moskow dapat mendorong upaya militernya ke luar Ukraina.
Para pemimpin NATO membela bantuan militer dan kemanusiaan mereka di Ukraina, dengan mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk mencegah Putin mendorong pasukannya lebih jauh ke barat menuju Eropa.
Negara-negara Eropa Timur, seperti Polandia, adalah salah satu negara yang paling keras membela Ukraina karena para pemimpin mereka khawatir perbatasan mereka akan ditantang oleh pasukan Putin.
Para pemimpin Rusia mengeklaim bahwa invasi Moskowa ke Ukraina merupakan upaya defensif untuk mencegah ekspansi NATO, dan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina dari "genosida".
Mereka mengeklaim bahwa pemerintahan Kyiv dipimpin oleh Nazi, dan juga mengatakan bahwa Ukraina terlalu mendukung hak-hak LGBTQ+.
Banyak yang menganggap klaim Nazi ini sangat aneh. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi dan merupakan penutur asli bahasa Rusia. Selama kampanye pemilu 2019, dia menuai kritik karena aksennya saat berbicara bahasa Ukraina. Pada saat Zelensky menang dan menjabat, perdana menteri Ukraina juga seorang Yahudi.
Pemimpin Rusia dan sekutunya telah berulang kali mengatakan mereka tidak memandang Ukraina sebagai negara yang merdeka dari Rusia, dan mengatakan bahwa negara berdaulat tersebut harus dikembalikan ke bawah kendali Moskow.
Beberapa sekutu Putin sering melontarkan kemungkinan perluasan invasi Kremlin ke negara-negara NATO, termasuk Polandia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya. Para analis mengutip visi presiden Rusia dan saran untuk memperluas perang dari berbagai sekutunya sebagai tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Moskow dapat mendorong upaya militernya ke luar Ukraina.
Para pemimpin NATO membela bantuan militer dan kemanusiaan mereka di Ukraina, dengan mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk mencegah Putin mendorong pasukannya lebih jauh ke barat menuju Eropa.
Negara-negara Eropa Timur, seperti Polandia, adalah salah satu negara yang paling keras membela Ukraina karena para pemimpin mereka khawatir perbatasan mereka akan ditantang oleh pasukan Putin.
Para pemimpin Rusia mengeklaim bahwa invasi Moskowa ke Ukraina merupakan upaya defensif untuk mencegah ekspansi NATO, dan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina dari "genosida".
Mereka mengeklaim bahwa pemerintahan Kyiv dipimpin oleh Nazi, dan juga mengatakan bahwa Ukraina terlalu mendukung hak-hak LGBTQ+.
Banyak yang menganggap klaim Nazi ini sangat aneh. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi dan merupakan penutur asli bahasa Rusia. Selama kampanye pemilu 2019, dia menuai kritik karena aksennya saat berbicara bahasa Ukraina. Pada saat Zelensky menang dan menjabat, perdana menteri Ukraina juga seorang Yahudi.
(mas)
tulis komentar anda