Pentagon Batalkan Uji Coba Senjata Hipersonik Jarak Jauh AS yang Pertama
Kamis, 07 September 2023 - 18:39 WIB
WASHINGTON - Dalam upaya mengejar ketertinggalan dari Rusia dan China, senjata hipersonik jarak jauh Pentagon dilaporkan memiliki jangkauan lebih dari 1.725 mil dan bergerak dengan kecepatan sekitar lima kali kecepatan suara.
Namun dalam laporan terbaru, militer Amerika Serikat (AS) membatalkan uji coba rudal hipersonik jarak jauh pertama milik angkatan darat yang ada di gudang senjatanya. Pentagon tidak merinci alasan pembatalan tersebut.
Media Barat menunjukkan keputusan ini menimbulkan kekhawatiran apakah AS akan mampu bersaing dalam perang hipersonik dengan Rusia dan China.
LRM hipersonik memiliki kemampuan melampaui pertahanan udara tradisional dan dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.
Badan Intelijen Pertahanan AS mengatakan pada Maret bahwa AS kalah dalam perlombaan hipersonik melawan China.
Mereka menekankan bahwa hal ini menimbulkan peringatan mengenai keamanan nasional.
Menurut laporan media, Batalyon ke-5 Angkatan Darat, Resimen Artileri Lapangan ke-3 di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di Tacoma, Washington akan mengoperasikan baterai pertama dari delapan rudal LRHW ketika mereka diterjunkan.
Secara teori, Senjata Hipersonik Jarak Jauh terdiri dari rudal yang diluncurkan di darat yang dilengkapi dengan badan luncur hipersonik dan peralatan transportasi, pendukung, dan pengendalian tembakan terkait.
Namun dalam laporan terbaru, militer Amerika Serikat (AS) membatalkan uji coba rudal hipersonik jarak jauh pertama milik angkatan darat yang ada di gudang senjatanya. Pentagon tidak merinci alasan pembatalan tersebut.
Media Barat menunjukkan keputusan ini menimbulkan kekhawatiran apakah AS akan mampu bersaing dalam perang hipersonik dengan Rusia dan China.
LRM hipersonik memiliki kemampuan melampaui pertahanan udara tradisional dan dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.
Badan Intelijen Pertahanan AS mengatakan pada Maret bahwa AS kalah dalam perlombaan hipersonik melawan China.
Mereka menekankan bahwa hal ini menimbulkan peringatan mengenai keamanan nasional.
Menurut laporan media, Batalyon ke-5 Angkatan Darat, Resimen Artileri Lapangan ke-3 di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di Tacoma, Washington akan mengoperasikan baterai pertama dari delapan rudal LRHW ketika mereka diterjunkan.
Secara teori, Senjata Hipersonik Jarak Jauh terdiri dari rudal yang diluncurkan di darat yang dilengkapi dengan badan luncur hipersonik dan peralatan transportasi, pendukung, dan pengendalian tembakan terkait.
(sya)
tulis komentar anda