AS Takut Turis-turis China Datangi Pangkalan Militer dan Situs Sensitif

Senin, 04 September 2023 - 16:17 WIB
Tanda peringatan tidak boleh melintas di wilayah militer AS. Foto/independent.co.uk
WASHINGTON - Warga negara China telah mencoba mendapatkan akses ke situs-situs pemerintah Amerika Serikat (AS) sebanyak 100 kali dalam beberapa tahun terakhir.

“Hal itu membuat para pejabat Amerika percaya orang-orang tersebut yang sering mengaku sebagai turis, sebenarnya adalah mata-mata,” ungkap laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (4/9/2023), mengutip sejumlah sumber.

Beijing membantah mereka terlibat dalam aktivitas spionase terhadap AS.

Menurut pejabat AS yang diwawancarai oleh outlet tersebut, “penghancur gerbang” China sering kali berada di dekat fasilitas terlarang milik Amerika, termasuk orang-orang yang berjalan ke area jangkauan rudal di New Mexico dan melakukan penyelaman scuba di dekat lokasi peluncuran rudal di Florida.



Beberapa dari insiden ini nampaknya bersifat “jinak,” dimana turis China menjelaskan mereka hanya mengikuti Google Maps untuk makan di McDonalds terdekat atau restoran cepat saji lainnya yang kebetulan berada di pangkalan militer, menurut laporan tersebut.

Namun, menurut para pejabat AS, beberapa serangan lain “lebih meresahkan” karena terjadi di daerah dengan sedikit tujuan pariwisata.

Ketika warga negara China “tampaknya sengaja” tertangkap memasuki pangkalan tanpa izin, mereka biasanya ditahan sebentar dan kemudian dikawal keluar dari pangkalan, menurut pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar tersebut.



Namun, menurut Sue Gough, juru bicara Pentagon, “Dalam beberapa kasus, individu memasuki pangkalan AS dengan melaju kencang melalui pos pemeriksaan keamanan, setelah itu mereka sering dianggap melakukan tindakan kriminal (dan) dilarang mengakses instalasi di masa depan.”

Para pejabat AS mengklaim warga negara China sering menggunakan apa yang tampak seperti “bahasa tertulis” ketika berhadapan dengan petugas keamanan, dengan bersikeras mereka adalah turis dan tersesat.

Dalam komentarnya kepada WSJ, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, menolak tuduhan potensi spionase dan menyebutnya sebagai “pemalsuan yang bertujuan buruk” dan mendesak AS “meninggalkan mentalitas Perang Dingin, untuk menghentikan tuduhan yang tidak berdasar dan sebaliknya fokus pada menjalin hubungan yang lebih baik” antara kedua kekuatan tersebut.

Hubungan antara Washington dan Beijing telah tegang oleh kekhawatiran spionase setelah AS menembak jatuh balon China di Amerika Utara pada awal Februari, dengan mengatakan pihaknya berusaha “untuk mengawasi situs-situs strategis.”

China bersikeras bahwa balon itu adalah “pesawat sipil” yang tersesat ke wilayah udara AS karena keadaan force majeure.

Namun pada akhir Juni, Pentagon mengatakan pihaknya yakin balon tersebut gagal mengumpulkan informasi apa pun.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More