BRICS Tidak Akan Ubah Nama setelah 6 Negara Baru Gabung
Kamis, 24 Agustus 2023 - 20:45 WIB
JOHANNESBURG - Seluruh anggota BRICS sepakat nama kelompok tersebut tidak akan berubah setelah negara-negara baru bergabung, karena hal ini akan menunjukkan kesinambungan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menjelaskan hal itu pada Kamis (24/8/2023) setelah pengumuman masukkan 6 negara baru sebagai anggota BRICS.
"Semua orang mengatakan nama itu harus tetap tidak berubah, itu sudah menjadi sebuah merek. Tidak ada pendatang baru di BRICS yang menyarankan sebaliknya. Tampaknya bagi saya semua orang memahami bahwa lebih baik membiarkan semuanya apa adanya, ini akan menekankan kesinambungan dari semua pekerjaan kami,” ujar Lavrov pada konferensi pers setelah KTT BRICS di Johannesburg.
Bidang energi akan menjadi salah satu bidang kerja sama utama dalam BRICS setelah anggota baru bergabung dengan kelompok tersebut, menurut Lavrov.
“Sekarang kita bergabung dengan para pemain besar di pasar energi seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, tentu saja topik energi akan bersinar dengan cara baru dan akan mendapat banyak permintaan,” papar Lavrov setelah pertemuan KTT BRICS ke-15 di Johannesburg.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan bahwa para pemimpin BRICS telah memutuskan mengundang Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, UEA dan Arab Saudi untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Keanggotaan tersebut berlaku mulai 1 Januari 2024.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menjelaskan hal itu pada Kamis (24/8/2023) setelah pengumuman masukkan 6 negara baru sebagai anggota BRICS.
"Semua orang mengatakan nama itu harus tetap tidak berubah, itu sudah menjadi sebuah merek. Tidak ada pendatang baru di BRICS yang menyarankan sebaliknya. Tampaknya bagi saya semua orang memahami bahwa lebih baik membiarkan semuanya apa adanya, ini akan menekankan kesinambungan dari semua pekerjaan kami,” ujar Lavrov pada konferensi pers setelah KTT BRICS di Johannesburg.
Bidang energi akan menjadi salah satu bidang kerja sama utama dalam BRICS setelah anggota baru bergabung dengan kelompok tersebut, menurut Lavrov.
“Sekarang kita bergabung dengan para pemain besar di pasar energi seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, tentu saja topik energi akan bersinar dengan cara baru dan akan mendapat banyak permintaan,” papar Lavrov setelah pertemuan KTT BRICS ke-15 di Johannesburg.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan bahwa para pemimpin BRICS telah memutuskan mengundang Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, UEA dan Arab Saudi untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Keanggotaan tersebut berlaku mulai 1 Januari 2024.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda