Bos Wagner Yevgeny Prigozhin, dari Chef Pribadi Putin Menjadi Pemberontak Rusia
Kamis, 24 Agustus 2023 - 08:59 WIB
Prigozhin Jadi Dilema bagi Putin
Dikenal karena sikapnya yang tidak peduli terhadap nyawa tentaranya sendiri, taktik Wagner yang brutal dan seringkali melanggar hukum diyakini telah mengakibatkan banyak korban jiwa, karena anggota baru dikirim ke medan perang dengan sedikit pelatihan formal—sebuah proses yang dijelaskan oleh pensiunan Letnan Jenderal Amerika Serikat Mark Hertling sebagai “seperti memasukkan daging ke penggiling daging".
Prigozhin telah menggunakan media sosial untuk melobi apa yang diinginkannya dan sering kali menganggap dirinya kompeten dan kejam, berbeda dengan lembaga militer Kremlin.
Dalam beberapa bulan terakhir, Prigozhin telah menciptakan dilema bagi Putin karena dia secara terang-terangan mengkritik para pemimpin militer Rusia.
Dalam salah satu video yang sangat suram pada awal Mei, Prigozhin berdiri di samping tumpukan tentara bayaran Wagner yang tewas dan secara khusus membidik Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan panglima angkatan bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov.
“Darahnya masih segar,” katanya sambil menunjuk mayat di belakangnya. “Mereka datang ke sini sebagai sukarelawan dan sekarat agar Anda bisa duduk seperti kucing gemuk di kantor mewah Anda.”
Setelah mengeluh selama lebih dari sebulan karena kurangnya dukungan dari Kremlin dalam perjuangan yang melelahkan untuk kota Bakhmut di bagian timur, pada bulan Mei dia mengumumkan bahwa pasukannya akan mundur.
Prigozhin melancarkan pemberontakan besar-besaran terhadap Kremlin pada bulan Juni ketika banyak pengamat mempertanyakan apakah dia bertindak terlalu jauh dengan ledakan kemarahannya yang semakin keterlaluan.
Pemberontakan Wagner dimulai ketika Prigozhin melontarkan omelan baru terhadap militer Rusia dan kemudian menggiring pasukannya ke kota Rostov-on-Don di Rusia.
Menatap peningkatan ketegangan internal yang tiba-tiba dan mengejutkan yang telah terjadi selama berbulan-bulan, Putin menyebut tindakan Wagner sebagai “pengkhianatan.”
tulis komentar anda