Tidur Seranjang dengan 2 Suami, Wanita Ini Tak Peduli Dicap Tak Bermoral

KINSHASA - Francine Jisele menjadi wanita yang paling sering dikecam di Republik Demokratik Kongo (DRC) lantaran menjalani hidup poliandri. Dia telah lama tinggal satu rumah, bahkan tidur seranjang, dengan dua suaminya.

Francine tidak peduli dicap sebagai wanita tidak bermoral, pendosa dan penentang norma.

Dia merasa hidupnya bahagia dan rukun dengan kedua suaminya.



Francine menikah dengan suami pertamanya, Remi Murula, enam tahun lalu dan mereka memiliki dua anak bersama.

Namun, Remi meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan memutuskan komunikasi dengan istrinya selama lebih dari tiga tahun.



Francine yang merasa kesepian dan ditinggalkan, jatuh cinta dengan pria lain, Albert Jarlace, yang bekerja di industri pertambangan. Mereka juga memiliki anak bersama dan hidup bahagia sampai akhirnya Remi kembali secara tak terduga.

Remi terkejut menemukan istrinya telah hidup dengan pria lain dan menuntut agar Albert pergi.

Tetapi Albert menolak untuk pergi, dengan alasan bahwa dia tidak punya tempat lain untuk pergi dan dia punya anak dengan Francine.

Francine Jisele dilema di antara kedua pria tersebut dan meminta mereka untuk tinggal bersamanya.

Dia mengatakan dirinya mencintai mereka berdua dan tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka.

Kedua pria itu setuju untuk berbagi Francine sebagai istri mereka dan tinggal bersama di rumah yang sama. Mereka juga berbagi pekerjaan dan membawa pulang makanan untuk keluarga.

Francine mengatakan mereka semua makan dan tidur bersama di kamar tidur bersama. Francine juga mengatakan bahwa dia menghormati kedua suaminya dan mereka hidup rukun.

Namun, dia juga mengakui bahwa hidup dengan dua suami itu berat baginya.

Dia tetap berharap masing-masing suaminya memiliki rumah sendiri dan dia dapat mengunjungi mereka secara terpisah. Dia sekarang mengakui bahwa dia tidak suka mereka bertiga bertemu di kamar tidur yang sama pada waktu yang sama.

Lebih lanjut, Francine mengatakan bahwa sulit untuk membedakan anak-anak berdasarkan ayah biologisnya.

Hidup poliandri yang dijalani Francine telah menarik perhatian publik secara nasional dan kritik dari tetangga dan kerabat. Mereka menganggap Francine tidak bermoral dan pendosa.

Namun Francine mengatakan bahwa poliandri bukanlah kejahatan dan dia bukan satu-satunya wanita yang mempraktikkannya di Kongo.

Francine, seperti dikutip I Harare, Sabtu (19/8/2023), menambahkan bahwa banyak wanita lain yang memiliki lebih dari satu suami namun menyembunyikannya dari publik.

Dia mengaku bangga dengan pilihannya dan berharap dapat menginspirasi wanita lain dalam situasi serupa.