5 Fakta Perang Zanzibar, Perang Tersingkat dalam Sejarah yang Berlangsung Hanya 38 Menit
Selasa, 15 Agustus 2023 - 16:23 WIB
JAKARTA - Perang Zanzibar merupakan perang yang terjadi antara Inggris Raya dan Kesultanan Zanzibar pada tanggal 27 Agustus 1896. Perang ini berlangsung selama 38 menit dan merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah.
Meskipun tergolong sebagai perang yang unik, sebagian besar orang tidak mengetahui tentang perang yang satu ini. Untuk lebih mengenal apa itu Perang Zanzibar, simak ulasan berikut ini.
Konflik ini dipicu oleh kematian Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Inggris dan pengangkatan Sultan Khalid bin Barghash tanpa persetujuan Inggris. Inggris pun mengirim ultimatum kepada Khalid agar menyerah dan meninggalkan istana.
Namu, Khalid menolak dengan mengumpulkan pasukannya dan mengurung diri di dalam istana. Inggris kemudian menyerang istana dengan kapal-kapal perang dan pasukan daratnya, menghancurkan pertahanan Khalid dalam waktu singkat.
Namun hal itu tidak diimbangi dengan kekuatan Zanzibar. Kesultanan ini hanya mempertahankan diri menggunakan 2.800 tentara dan warga sipil, empat meriam, satu meriam pantai, satu kapal pesiar kerajaan, dan dua perahu saja.
Perang Zanzibar merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah lantarang hanya berlangsung selama 38 menit saja. Perang ini berakhir dengan kemenangan telak Inggris, yang menewaskan atau melukai 500 orang Zanzibar, sementara hanya satu pelaut Inggris yang terluka.
Kesultanan Zanzibar sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Oman yang makmur karena perdagangan laut. Pada tahun 1856, Zanzibar dilepaskan dari Oman dan menjadi negara independen.
Zanzibar sempat menguasai setengah Pantai Swahili, daerah perdagangan laut yang berlokasi di pinggir pantai di setidaknya empat negara di Afrika Timur. Namun, wilayah tersebut kemudian dikuasai oleh Jerman dan Inggris Raya.
Sementara itu, Inggris menguasai Zanzibar dan mengangkat Sultan Hamud bin Muhammed sebagai kepala pemerintahan boneka. Selama memerintah, Hamud telah meniadakan perbudakan di pulau tersebut dan memerintah sampai tahun 1902.
Meskipun tergolong sebagai perang yang unik, sebagian besar orang tidak mengetahui tentang perang yang satu ini. Untuk lebih mengenal apa itu Perang Zanzibar, simak ulasan berikut ini.
5 Fakta Menarik Tentang Perang Zanzibar
1. Penyebab Perang Zanzibar
Konflik ini dipicu oleh kematian Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Inggris dan pengangkatan Sultan Khalid bin Barghash tanpa persetujuan Inggris. Inggris pun mengirim ultimatum kepada Khalid agar menyerah dan meninggalkan istana.
Namu, Khalid menolak dengan mengumpulkan pasukannya dan mengurung diri di dalam istana. Inggris kemudian menyerang istana dengan kapal-kapal perang dan pasukan daratnya, menghancurkan pertahanan Khalid dalam waktu singkat.
2. Inggris Membawa Senjata Tempur Canggih
Pada saat proses penyerangan Inggris telah membawa armada tempur yang sangat canggih pada zamannya. Inggris Raya menyerang istana sultan menggunakan tiga kapal penjelajah, dua kapal meriam, 150 marinir dan pelaut, dan 900 tentara.Namun hal itu tidak diimbangi dengan kekuatan Zanzibar. Kesultanan ini hanya mempertahankan diri menggunakan 2.800 tentara dan warga sipil, empat meriam, satu meriam pantai, satu kapal pesiar kerajaan, dan dua perahu saja.
3. Menjadi Perang Tersingkat dalam Sejarah
Perang Zanzibar merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah lantarang hanya berlangsung selama 38 menit saja. Perang ini berakhir dengan kemenangan telak Inggris, yang menewaskan atau melukai 500 orang Zanzibar, sementara hanya satu pelaut Inggris yang terluka.
4. Zanzibar Sebelumnya Bagian dari Kesultanan Oman
Kesultanan Zanzibar sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Oman yang makmur karena perdagangan laut. Pada tahun 1856, Zanzibar dilepaskan dari Oman dan menjadi negara independen.
Zanzibar sempat menguasai setengah Pantai Swahili, daerah perdagangan laut yang berlokasi di pinggir pantai di setidaknya empat negara di Afrika Timur. Namun, wilayah tersebut kemudian dikuasai oleh Jerman dan Inggris Raya.
5. Zanzibar Dikuasai Oleh Hamud Bin Muhammed
Usai perang, Khalid pun kabur dari Istana dan mencari perlindungan di konsulat Jerman. Dia kemudian melarikan diri ke Afrika Timur Jerman dan tinggal di sana sampai meninggal pada tahun 1927.Sementara itu, Inggris menguasai Zanzibar dan mengangkat Sultan Hamud bin Muhammed sebagai kepala pemerintahan boneka. Selama memerintah, Hamud telah meniadakan perbudakan di pulau tersebut dan memerintah sampai tahun 1902.
(ian)
tulis komentar anda