Arab Saudi Lirik Jet Tempur Inggris-Jepang-Italia yang Bakal Lebih Canggih dari F-35 AS

Minggu, 13 Agustus 2023 - 09:06 WIB
AS memiliki sekitar USD126 miliar dalam kesepakatan senjata aktif dengan Arab Saudi di bawah sistem Penjualan Militer Asing (FMS).

Tetapi Arab Saudi sedang mencari mitra pertahanan baru di tengah kekhawatiran bahwa AS dapat membatasi aksesnya ke persenjataan atas masalah hak asasi manusia (HAM) di dalam negeri dan keterlibatannya dalam perang di Yaman.

Arab Saudi, bagaimanapun, melihat jendela peluang dengan AS. Ia menawarkan hubungan yang dinormalisasi ke Israel sebagai imbalan atas jaminan keamanan yang lebih dalam dari Washington, bantuan dalam mengembangkan program nuklir sipil, dan lebih sedikit pembatasan penjualan senjata.

Namun, beberapa orang di Kongres Amerika menentang penjualan senjata yang lebih banyak. Pada bulan Maret, Senator Demokrat Chris Murphy dan Republikan Mike Lee memperkenalkan resolusi yang mengharuskan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk melaporkan catatan HAM Arab Saudi dan mungkin menghentikan semua bantuan keamanan AS ke kerajaan tersebut.

Sementara itu, Jerman telah menghalangi upaya Arab Saudi untuk memperoleh jet tempur Eurofighter dengan menghubungkan penjualan tersebut dengan berakhirnya perang Yaman.

Jerman awalnya menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi setelah pembunuhan kolumnis Washington Post dan Middle East Eye; Jamal Khashoggi, di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

Pada Juli, Berlin melonggarkan beberapa pembatasan penjualan senjata, tetapi mengatakan akan terus memblokir pengiriman Eurofighter.

Bersama dengan kekuatan regional seperti Turki dan Uni Emirat Arab, Arab Saudi mendorong untuk mengembangkan industri senjata domestiknya sendiri, sebuah langkah yang dapat mengurangi ketergantungannya pada penjualan senjata negara-negara Barat.

Pada Maret 2022, kepala eksekutif Industri Militer Arab Saudi mengungkapkan bahwa kerajaan berencana memproduksi drone buatan Saudi dan mendirikan salah satu pabrik amunisi terbesar di dunia. Riyadh juga beralih ke China untuk bantuan teknologi.

Tetapi Inggris, Jepang, dan Italia telah menyuarakan keprihatinan tentang seberapa besar kehebatan teknologi yang dapat dibawa Arab Saudi ke dalam proyek tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More