AS Ketakutan Pengaruh Rusia dan Wagner Menguat di Afrika, Terutama Niger
Kamis, 10 Agustus 2023 - 17:28 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak percaya Wagner Group atau pemimpinnya Evgeny Prigozhin terkait dengan kudeta militer di Niger, tetapi tetap khawatir negara Afrika itu dapat berada di bawah pengaruh Rusia.
Pengakuan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken.
Dalam wawancara dengan BBC pada Selasa (8/8/2023), dia mengakui AS sangat khawatir tentang Wagner yang "mungkin muncul" di beberapa bagian wilayah Sahel.
"Saya pikir apa yang terjadi, dan apa yang terus terjadi di Niger tidak dihasut oleh Rusia atau Wagner, tetapi... mereka mencoba memanfaatkannya," ujar Blinken.
Dia kemudian menuduh kelompok Wagner hanya membawa masalah ke mana pun mereka pergi. Dia mengklaim "ketidakamanan telah meningkat, bukan turun" di negara-negara yang dikunjunginya.
Pernyataan Blinken muncul setelah laporan media menyatakan pemerintah militer baru Niger telah mempertimbangkan mengundang kelompok Wagner ke negara itu untuk membantu melindungi kekuatan mereka dan menghalangi intervensi asing.
Para pemimpin kudeta saat ini menghadapi tenggat waktu yang semakin dekat untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan ke tampuk kekuasaan atau menghadapi kemungkinan intervensi militer oleh negara-negara tetangga.
Penjabat Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland, kadang-kadang disebut sebagai tsar perubahan rezim Washington karena perannya dalam kudeta tahun 2014 di Ukraina, bahkan secara pribadi melakukan perjalanan untuk bertemu perwakilan pemerintah baru Niger untuk mencegah mereka berbaur dengan Wagner.
Pengakuan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken.
Dalam wawancara dengan BBC pada Selasa (8/8/2023), dia mengakui AS sangat khawatir tentang Wagner yang "mungkin muncul" di beberapa bagian wilayah Sahel.
"Saya pikir apa yang terjadi, dan apa yang terus terjadi di Niger tidak dihasut oleh Rusia atau Wagner, tetapi... mereka mencoba memanfaatkannya," ujar Blinken.
Dia kemudian menuduh kelompok Wagner hanya membawa masalah ke mana pun mereka pergi. Dia mengklaim "ketidakamanan telah meningkat, bukan turun" di negara-negara yang dikunjunginya.
Pernyataan Blinken muncul setelah laporan media menyatakan pemerintah militer baru Niger telah mempertimbangkan mengundang kelompok Wagner ke negara itu untuk membantu melindungi kekuatan mereka dan menghalangi intervensi asing.
Para pemimpin kudeta saat ini menghadapi tenggat waktu yang semakin dekat untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan ke tampuk kekuasaan atau menghadapi kemungkinan intervensi militer oleh negara-negara tetangga.
Penjabat Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland, kadang-kadang disebut sebagai tsar perubahan rezim Washington karena perannya dalam kudeta tahun 2014 di Ukraina, bahkan secara pribadi melakukan perjalanan untuk bertemu perwakilan pemerintah baru Niger untuk mencegah mereka berbaur dengan Wagner.
tulis komentar anda