Buntut Pembunuhan Calon Presiden, Ekuador Terapkan Keadaan Darurat 60 Hari
Kamis, 10 Agustus 2023 - 15:29 WIB
QUITO - Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Kamis (10/8/2023) mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri selama 60 hari sehubungan dengan pembunuhan calon presiden (capres) Fernando Villavicencio.
Pada Rabu (9/8/2023), media melaporkan Villavicencio ditembak mati selama rapat umum di ibu kota Ekuador, Quito. Lasso kemudian mengkonfirmasi laporan tersebut.
"Saya menyatakan keadaan darurat selama 60 hari... Mulai sekarang, angkatan bersenjata dimobilisasi di seluruh negeri untuk menjamin keamanan warga negara, ketenangan negara dan pemilihan umum yang bebas dan demokratis," tegas Lasso dalam pidato untuk bangsa, disiarkan di saluran kepresidenan di YouTube.
“Tanggal pemilu presiden di Ekuador yang ditetapkan pada 20 Agustus tidak akan berubah sehubungan dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio,” ungkap kepala Dewan Pemilihan Nasional Diana Atamaint.
Pada Rabu (9/8/2023), media melaporkan Villavicencio ditembak mati selama rapat umum di ibu kota Ekuador, Quito. Lasso kemudian mengkonfirmasi laporan tersebut.
"Saya menyatakan keadaan darurat selama 60 hari... Mulai sekarang, angkatan bersenjata dimobilisasi di seluruh negeri untuk menjamin keamanan warga negara, ketenangan negara dan pemilihan umum yang bebas dan demokratis," tegas Lasso dalam pidato untuk bangsa, disiarkan di saluran kepresidenan di YouTube.
“Tanggal pemilu presiden di Ekuador yang ditetapkan pada 20 Agustus tidak akan berubah sehubungan dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio,” ungkap kepala Dewan Pemilihan Nasional Diana Atamaint.
(sya)
tulis komentar anda