10 Perang Perebutan Takhta Paling Brutal, Nomor 6 Jadi Cikal Bakal Konflik Syiah-Sunni
Selasa, 08 Agustus 2023 - 19:35 WIB
7. Trastámaras: Perang Saudara Kastilia
Dinasti Trastámara, yang didirikan oleh Henry II pada akhir abad ke-14, memainkan peran penting dalam membentuk Spanyol Kristen selama Abad Pertengahan. Melalui perkawinan strategis, diplomasi, dan peperangan, mereka berusaha untuk menyatukan kerajaan-kerajaan Kristen semenanjung dan memperoleh kekuasaan atas wilayah-wilayah tetangga.Pemerintahan dinasti bertahan hingga tahun 1504, ditandai dengan tantangan dan kemenangan, termasuk mengalahkan rival seperti Henry dari Trastámara dan mencapai penyatuan yang kuat antara Mahkota Castile dan Aragon, menjadikan mereka salah satu monarki paling berpengaruh di Eropa bersama Valois dari Prancis.
Sejarah menarik House of Trastámara dan anggotanya yang terkenal, seperti "Monarki Katolik" Isabella I dari Castile dan Ferdinand II dari Aragon, menambahkan aura misteri pada pemerintahan mereka. Pendirian dinasti oleh Henry II dari Castile, anak tidak sah dari Alfonso XI, dan hak istimewa yang diberikan kepada gundiknya Eleanor de Guzmán dan anak-anak mereka, termasuk Henry, bernama Comte Trastámara, mengungkap dinamika keluarga yang rumit yang mengatur panggung untuk intrik dan persaingan.
8. Ottoman: Interregnum Ottoman
Foto/Britannica
Keluarga Ottoman, yang dikenal sebagai Ottoman, mendirikan dan memerintah Kekaisaran Ottoman yang luas selama berabad-abad. Berasal sebagai kerajaan kecil di Anatolia, Ottoman dengan cepat memperluas wilayah mereka, akhirnya mendominasi Eropa Selatan & Timur, sebagian Timur Tengah, Afrika Utara, Krimea, dan Kaukasus, bersama dengan pulau-pulau Mediterania.
Kesultanan Utsmaniyah mencapai puncaknya sebagai negara adidaya militer global selama abad ke-15 hingga ke-17, yang mencakup beragam budaya dan masyarakat di bawah pemerintahannya. Selama Interregnum Utsmaniyah, periode dari 1402 hingga 1413, kekaisaran menghadapi perselisihan dan ketidakpastian internal menyusul kekalahan Sultan Yildirim Bāyezīd I oleh Timur dalam Pertempuran Ankara.
Kekosongan kekuasaan ini menyebabkan perebutan suksesi di antara ahli waris Bāyezīd, yang mengakibatkan pertempuran brutal memperebutkan tahta. Pembunuhan saudara menjadi tema yang berulang selama periode ini saat saudara-saudara saling berperang untuk merebut tahta. Interregnum tetap menjadi periode penuh teka-teki dalam sejarah Utsmaniyah, dengan sumber sejarah terbatas yang tersedia untuk dipelajari. Meskipun demikian, ia memainkan peran formatif dalam membentuk politik dan kesadaran sejarah Kekaisaran Ottoman.
9. Ming: Krisis Tumu
Foto/Britannica
tulis komentar anda