10 Perang Perebutan Takhta Paling Brutal, Nomor 6 Jadi Cikal Bakal Konflik Syiah-Sunni

Selasa, 08 Agustus 2023 - 19:35 WIB
Perang Habsburg menjadi pertempuran antar keluarga penguasa Spanyol pada 1701 hinga 1714 karena perebutan takhta. Foto/Britannica
WASHINGTON - Dalam catatan sejarah, hanya sedikit kisah yang memikat imajinasi lebih dari pertempuran keluarga yang brutal untuk memperebutkan takhta. Perebutan kekuasaan dalam garis keturunan bangsawan ini diselimuti intrik, pengkhianatan, dan mistik, menawan generasi dengan daya pikat gelap mereka.

Ketika ambisi berbenturan dengan kesetiaan dan kekerabatan berubah menjadi persaingan, konflik epik ini telah membentuk kerajaan dan membawa kemenangan dan tragedi ke garis depan sejarah.

Berikut adalah 10 perang antar keluarga yang memperebutkan takhta paling mengerikan dalam sejarah.

1. Plantagenets: Perang Mawar





Foto/Britannica

Melansir List Verse, dalam catatan sejarah Inggris, Plantagenet memerintah sebagai salah satu dinasti paling terkemuka. Pemerintahan mereka ditandai dengan intrik dan perseteruan keluarga, tidak lebih brutal dari Perang Mawar.

Konflik dahsyat ini meletus antara dua cabang saingan keluarga Plantagenet, House of Lancaster dan York, keduanya mengklaim hak atas takhta Inggris. Perselisihan ini berasal dari keturunan mereka yang sama dari Raja Edward III, yang menyebabkan pertempuran tanpa henti selama lebih dari 30 tahun.

2. Habsburg: Suksesi Spanyol

Di tengah catatan sejarah, keluarga Habsburg tampak besar, dan pemerintahan mereka di Spanyol menyimpan kisah tentang kekuasaan, intrik, dan krisis suksesi yang misterius. Perang Suksesi Spanyol (1701–1714) meletus setelah kematian Charles II, penguasa Spanyol, yang memicu perselisihan atas tahtanya.

Konflik berputar pada apakah Kekaisaran Spanyol yang ekspansif akan beralih ke House of Bourbon atau House of Habsburg, keduanya mengklaim warisan yang didambakan. Klaim dinasti rumit, terkait dengan pernikahan dan penolakan, dan pemilihan pangeran Joseph Ferdinand muncul sebagai penuntut utama.

Akhirnya, sebuah Perjanjian Pemisahan ditempa pada tahun 1698, berusaha untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di Eropa dengan mengalokasikan wilayah yang berbeda di antara penggugat. Sepanjang perang, pemain kunci seperti Inggris, Republik Belanda, dan Kaisar Romawi Suci membentuk sebuah anti-Prancis. aliansi, terlibat dalam pertempuran brutal melawan pasukan Louis XIV.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More