Spesifikasi Rudal Storm Shadow Inggris yang Digunakan Ukraina untuk Serang Jembatan Crimea
Senin, 07 Agustus 2023 - 14:09 WIB
JAKARTA - Rudal Storm Shadow pasokan Inggris telah digunakan pasukan Ukraina untuk menyerang dua jembatan di Crimea yang terhubung dengan wilayah Kherson yang dikuasai Rusia.
Serangan tersebut berlangsung pada Sabtu pekan lalu, ketika perang Rusia dan Ukraina terus berkecamuk.
Rudal Storm Shadow tercatat sebagai senjata canggih yang telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan militer untuk misi-misi presisi dan bekerja secara efektif.
-Lebar: Sekitar 0,45 meter (1,48 kaki)
-Berat: Sekitar 1.300 kilogram (2.900 pon)
-Diameter: 0.63 meter
-Jangkauan: Lebih dari 560 km (350 mil)
-Kecepatan: Subsonik (Sekitar 1.000 km per jam atau 621 mil per jam)
-Sistem Pandu: Inertial dengan bantuan sistem satelit GPS dan terminal Infra-merah (IR)
-Hulu Ledak: Beragam, termasuk hulu ledak khusus bunker atau hulu ledak multi-target.
Rudal Storm Shadow juga dikenal sebagai SCALP dalam versi Prancis-nya (Système de Croisière Autonome a Longue Portée), adalah rudah jelajah darat yang diproduksi oleh perusahaan militer Inggris-Prancis MBDA (Missile Systeme Development Agency).
Rudal ini merupakan bagian dari keluarga rudal yang dikenal sebagai keluarga SCALP/Storm Shadow. Dengan teknologi canggih dan kemampuan stealth, rudal ini menjadi senjata pilihan bagi banyak angkatan udara di seluruh dunia.
Rudal ini memiliki spesifikasi yang mengesankan, membuatnya sangat cocok untuk menjalankan misi-misi yang memerlukan presisi tinggi dan daya hancur besar.
Menurut Gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo, sekitar 12 rudal ditembakkan selama serangan hari Sabtu, dengan setidaknya tiga misil berhasil menembus pertahanan anti-pesawat Rusia.
Menurut Saldo, yang dikutip stasiun televisi Rossiya 24, Senin (7/8/2023), serangan itu merusak dua jembatan yang melintasi Selat Chongar dan Selat Tonkiy.
Menurutnya, jembatan Chongar mengalami setidaknya satu serangan. Dia juga membagikan foto kerusakan jembatan itu di saluran Telegramnya. Dalam foto itu terlihat hantaman rudal meninggalkan lubang besar di paving dek jembatan.
Saldo menambakan, serangan rudal Storm Shadow juga merusak sebuah sekolah pedesaan dan merusak pipa gas lokal, meninggalkan kota terdekat Genichesk tanpa pasokan gas.
Dia mengeklaim kedua jembatan tersebut hampir tidak pernah digunakan untuk kebutuhan militer dan murni instalasi infrastruktur sipil.
Sergei Aksyonov, kepala Crimea yang ditunjuk Rusia, juga mengonfirmasi serangan rudal Storm Shadow oleh pasukan Ukraina. “Musuh melancarkan serangan rudal di dekat jembatan Chongar,” kata Aksyonov, seperti dikutip The Telegraph.
“Satu pukulan, beberapa rudal ditembak jatuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa pekerjaan perbaikan sedang berlangsung.
Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa mereka menembak jatuh sebagian besar rudal dan drone Rusia dalam gelombang serangan pada Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Serangan Rusia menghantam pusat transfusi darah di dekat sektor utara garis depan timur dan sebuah pabrik di Zaporizhzhia yang memproduksi mesin untuk helikopter dan pesawat.
“Secara total, selama beberapa gelombang serangan dari 5 Agustus hingga 6 Agustus 2023, musuh menggunakan 70 cara serangan udara,” kata Angkatan Udara Ukraina.
Serangan tersebut berlangsung pada Sabtu pekan lalu, ketika perang Rusia dan Ukraina terus berkecamuk.
Rudal Storm Shadow tercatat sebagai senjata canggih yang telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan militer untuk misi-misi presisi dan bekerja secara efektif.
Spesifikasi Rudal Storm Shadow
-Panjang: Sekitar 5,1 meter (16,7 kaki)-Lebar: Sekitar 0,45 meter (1,48 kaki)
-Berat: Sekitar 1.300 kilogram (2.900 pon)
-Diameter: 0.63 meter
-Jangkauan: Lebih dari 560 km (350 mil)
-Kecepatan: Subsonik (Sekitar 1.000 km per jam atau 621 mil per jam)
-Sistem Pandu: Inertial dengan bantuan sistem satelit GPS dan terminal Infra-merah (IR)
-Hulu Ledak: Beragam, termasuk hulu ledak khusus bunker atau hulu ledak multi-target.
Rudal Storm Shadow juga dikenal sebagai SCALP dalam versi Prancis-nya (Système de Croisière Autonome a Longue Portée), adalah rudah jelajah darat yang diproduksi oleh perusahaan militer Inggris-Prancis MBDA (Missile Systeme Development Agency).
Rudal ini merupakan bagian dari keluarga rudal yang dikenal sebagai keluarga SCALP/Storm Shadow. Dengan teknologi canggih dan kemampuan stealth, rudal ini menjadi senjata pilihan bagi banyak angkatan udara di seluruh dunia.
Rudal ini memiliki spesifikasi yang mengesankan, membuatnya sangat cocok untuk menjalankan misi-misi yang memerlukan presisi tinggi dan daya hancur besar.
Menurut Gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo, sekitar 12 rudal ditembakkan selama serangan hari Sabtu, dengan setidaknya tiga misil berhasil menembus pertahanan anti-pesawat Rusia.
Menurut Saldo, yang dikutip stasiun televisi Rossiya 24, Senin (7/8/2023), serangan itu merusak dua jembatan yang melintasi Selat Chongar dan Selat Tonkiy.
Menurutnya, jembatan Chongar mengalami setidaknya satu serangan. Dia juga membagikan foto kerusakan jembatan itu di saluran Telegramnya. Dalam foto itu terlihat hantaman rudal meninggalkan lubang besar di paving dek jembatan.
Saldo menambakan, serangan rudal Storm Shadow juga merusak sebuah sekolah pedesaan dan merusak pipa gas lokal, meninggalkan kota terdekat Genichesk tanpa pasokan gas.
Dia mengeklaim kedua jembatan tersebut hampir tidak pernah digunakan untuk kebutuhan militer dan murni instalasi infrastruktur sipil.
Sergei Aksyonov, kepala Crimea yang ditunjuk Rusia, juga mengonfirmasi serangan rudal Storm Shadow oleh pasukan Ukraina. “Musuh melancarkan serangan rudal di dekat jembatan Chongar,” kata Aksyonov, seperti dikutip The Telegraph.
“Satu pukulan, beberapa rudal ditembak jatuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa pekerjaan perbaikan sedang berlangsung.
Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa mereka menembak jatuh sebagian besar rudal dan drone Rusia dalam gelombang serangan pada Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Serangan Rusia menghantam pusat transfusi darah di dekat sektor utara garis depan timur dan sebuah pabrik di Zaporizhzhia yang memproduksi mesin untuk helikopter dan pesawat.
“Secara total, selama beberapa gelombang serangan dari 5 Agustus hingga 6 Agustus 2023, musuh menggunakan 70 cara serangan udara,” kata Angkatan Udara Ukraina.
(mas)
tulis komentar anda