5 Pelajaran Berharga dari Torbjørn Thor Pedersen yang Keliling Dunia Tanpa Pesawat
Rabu, 02 Agustus 2023 - 16:25 WIB
Selama bertahun-tahun dalam perjalanan, Pedersen mengalami penundaan visa selama berbulan-bulan di tempat-tempat seperti Suriah, Iran, Nauru, dan Angola.
Dia juga mengatasi serangan parah malaria serebral di Ghana, selamat dari badai hebat selama empat hari saat melintasi Atlantik dari Islandia ke Kanada, menavigasi perbatasan darat yang tertutup di zona konflik, dan harus menjadwal ulang banyak pelayaran karena kapal rusak atau kelelahan. birokrasi.
Foto/CNN
Di awal tahun 2020, musafir pemberani itu tiba-tiba mendapati dirinya terjebak
Hong Kong selama dua tahun dengan hanya tersisa sembilan negara.
“Saya melihat kembali Hong Kong, dan ini sedikit paradoks. Itu adalah waktu terburuk dalam hidupku dan waktu terbaik dalam hidupku, entah bagaimana. Saya harus mengatasi situasi ini – sungguh sulit untuk menyelesaikannya jika saya harus meninggalkan proyek ini di sembilan negara sebelum selesai,” kenang Pedersen.
Pada 5 Januari 2022, Pedersen akhirnya bisa meninggalkan Hong Kong dan melanjutkan perjalanan melintasi Pasifik.
Perhentian pertamanya adalah Palau. Di belakang layar, butuh enam bulan negosiasi dengan pemerintah Palau untuk mengizinkannya tiba melalui kapal kontainer, katanya.
Dia juga mengatasi serangan parah malaria serebral di Ghana, selamat dari badai hebat selama empat hari saat melintasi Atlantik dari Islandia ke Kanada, menavigasi perbatasan darat yang tertutup di zona konflik, dan harus menjadwal ulang banyak pelayaran karena kapal rusak atau kelelahan. birokrasi.
3. Terganggu Pandemi Covid-19
Foto/CNN
Di awal tahun 2020, musafir pemberani itu tiba-tiba mendapati dirinya terjebak
Hong Kong selama dua tahun dengan hanya tersisa sembilan negara.
“Saya melihat kembali Hong Kong, dan ini sedikit paradoks. Itu adalah waktu terburuk dalam hidupku dan waktu terbaik dalam hidupku, entah bagaimana. Saya harus mengatasi situasi ini – sungguh sulit untuk menyelesaikannya jika saya harus meninggalkan proyek ini di sembilan negara sebelum selesai,” kenang Pedersen.
Pada 5 Januari 2022, Pedersen akhirnya bisa meninggalkan Hong Kong dan melanjutkan perjalanan melintasi Pasifik.
Perhentian pertamanya adalah Palau. Di belakang layar, butuh enam bulan negosiasi dengan pemerintah Palau untuk mengizinkannya tiba melalui kapal kontainer, katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda