Taliban Umumkan Gencatan Senjata Saat Idul Adha di Afghanistan
Rabu, 29 Juli 2020 - 04:01 WIB
KABUL - Taliban mengumumkan tiga hari gencatan senjata saat Idul Adha di Afghanistan , mulai Jumat (31/7).
Gencatan senjata ini akan mengurangi kekerasan yang telah meningkat selama beberapa pekan terakhir.
Perselisihan tentang pertukaran tahanan dan kekerasan telah menunda perundingan damai antara komite pemerintah Afghanistan dan Taliban, setelah kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban di Doha pada Februari.
“Agar rakyat kami dapat menikmati tiga hari Idul Adha dengan tenang dan bahagia, semua pejuang diperintahkan tidak melancarkan operasi apapun,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Dia menambahkan, jika pejuang Taliban diserang pasukan pemerintah, mereka akan membalas.
Juru bicara presiden Afghanistan, Sediq Sediqqi, menyambut pengumuman gencatan senjata itu tapi menambahkan rakyat Afghanistan ingin perdamaian jangka panjang dan memulai negosiasi damai langsung.
“Sejak kesepakatan AS dan Taliban, sebanyak 3.560 pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan oleh militan,” papar Presiden Ashraf Ghani. (Baca Juga: Najib Razak Divonis Penjara 12 Tahun dalam Kasus Korupsi 1MDB)
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) menyatakan lebih dari 1.280 warga sipil Afghanistan tewas dalam enam bulan pertama tahun ini, akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan Taliban. (Lihat Infografis: Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 100 Ribu)
Gencatan senjata ini akan mengurangi kekerasan yang telah meningkat selama beberapa pekan terakhir.
Perselisihan tentang pertukaran tahanan dan kekerasan telah menunda perundingan damai antara komite pemerintah Afghanistan dan Taliban, setelah kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban di Doha pada Februari.
“Agar rakyat kami dapat menikmati tiga hari Idul Adha dengan tenang dan bahagia, semua pejuang diperintahkan tidak melancarkan operasi apapun,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Dia menambahkan, jika pejuang Taliban diserang pasukan pemerintah, mereka akan membalas.
Juru bicara presiden Afghanistan, Sediq Sediqqi, menyambut pengumuman gencatan senjata itu tapi menambahkan rakyat Afghanistan ingin perdamaian jangka panjang dan memulai negosiasi damai langsung.
“Sejak kesepakatan AS dan Taliban, sebanyak 3.560 pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan oleh militan,” papar Presiden Ashraf Ghani. (Baca Juga: Najib Razak Divonis Penjara 12 Tahun dalam Kasus Korupsi 1MDB)
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) menyatakan lebih dari 1.280 warga sipil Afghanistan tewas dalam enam bulan pertama tahun ini, akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan Taliban. (Lihat Infografis: Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 100 Ribu)
(sya)
tulis komentar anda