Rusia Kerahkan 12 Pesawat Tu-95 yang Bisa Bawa Bom Nuklir, Sirene Ukraina Meraung-raung
Kamis, 27 Juli 2023 - 10:15 WIB
KYIV - Militer Rusia mengerahkan 12 pesawat pengebom Tu-95 yang mampu membawa bom nuklir pada Rabu sore. Ketika selusin pesawat itu lepas landas, sirene perinagatan serangan udara meraung-raung di seluruh wilayah Ukraina.
“Sekelompok Tu-95MS musuh (12 pesawat) lepas landas dari lapangan terbang Olenya, wilayah Murmansk Rusia,” kata Angkatan Udara Ukraina di Telegram.
Ditambahkan oleh Angkatan Udara Ukraina bahwa selusin pesawat musuh itu akan meluncurkan serangan rudal dan perkiraan waktu kedatangan di lokasi peluncuran rudal potensial adalah pukul 17.00 waktu Kyiv.
Menurut layanan militer Kyiv tersebut, ke-12 pesawat Tu-95 menembakkan rudal jelajah pada Rabu petang.
"Rudal jelajah diluncurkan dari 12 Tu-95MS dari Laut Kaspia!" lanjut Angkatan Udara Ukraina seperti dikutip dari Ukrinform, Kamis (27/7/2023).
Rudal jelajah biasanya terbang selama satu atau satu setengah jam ke perbatasan Ukraina dan mampu mengubah lintasannya.
Biasanya, setiap pesawat Tu-95MS membawa 2-4 rudal, dan muatan tempur maksimumnya adalah 8 rudal.
Belum ada laporan dari militer Kyiv tentang dampak dari serangan rudal oleh selusin pesawat pengebom Moskow tersebut.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 13.00, pasukan Rusia meluncurkan serangan dua rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam, di mana militer Kyiv mengeklaim telah menembak jatuh kedua misil tersebut di Oblast Vinnytsia.
Pesaat pengebom Tu-95MS Rusia, juga dikenal sebagai "Bear" dalam terminologi NATO, adalah pesawat pengebom strategis jarak jauh yang telah menjadi bagian penting Angkatan Udara Rusia sejak era Perang Dingin.
Pesawat ikonik ini dicirikan oleh desain sayap menyapu yang khas dan konfigurasi empat mesin. Dilengkapi dengan mesin turboprop yang kuat, pesawat Tu-95MS memiliki jangkauan yang mengesankan, memungkinkan mereka untuk melakukan misi dan patroli yang diperpanjang.
Pembom ini mampu membawa berbagai muatan, termasuk amunisi nuklir dan konvensional, menjadikannya platform serbaguna untuk pencegahan strategis dan operasi militer konvensional.
Terlepas dari usia mereka, Tu-95MS tetap menjadi komponen penting dari triad nuklir Rusia, memastikan kemampuan negara untuk memproyeksikan kekuatan dan menanggapi potensi ancaman di jarak yang sangat jauh.
“Sekelompok Tu-95MS musuh (12 pesawat) lepas landas dari lapangan terbang Olenya, wilayah Murmansk Rusia,” kata Angkatan Udara Ukraina di Telegram.
Ditambahkan oleh Angkatan Udara Ukraina bahwa selusin pesawat musuh itu akan meluncurkan serangan rudal dan perkiraan waktu kedatangan di lokasi peluncuran rudal potensial adalah pukul 17.00 waktu Kyiv.
Menurut layanan militer Kyiv tersebut, ke-12 pesawat Tu-95 menembakkan rudal jelajah pada Rabu petang.
"Rudal jelajah diluncurkan dari 12 Tu-95MS dari Laut Kaspia!" lanjut Angkatan Udara Ukraina seperti dikutip dari Ukrinform, Kamis (27/7/2023).
Rudal jelajah biasanya terbang selama satu atau satu setengah jam ke perbatasan Ukraina dan mampu mengubah lintasannya.
Biasanya, setiap pesawat Tu-95MS membawa 2-4 rudal, dan muatan tempur maksimumnya adalah 8 rudal.
Belum ada laporan dari militer Kyiv tentang dampak dari serangan rudal oleh selusin pesawat pengebom Moskow tersebut.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 13.00, pasukan Rusia meluncurkan serangan dua rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam, di mana militer Kyiv mengeklaim telah menembak jatuh kedua misil tersebut di Oblast Vinnytsia.
Pesaat pengebom Tu-95MS Rusia, juga dikenal sebagai "Bear" dalam terminologi NATO, adalah pesawat pengebom strategis jarak jauh yang telah menjadi bagian penting Angkatan Udara Rusia sejak era Perang Dingin.
Pesawat ikonik ini dicirikan oleh desain sayap menyapu yang khas dan konfigurasi empat mesin. Dilengkapi dengan mesin turboprop yang kuat, pesawat Tu-95MS memiliki jangkauan yang mengesankan, memungkinkan mereka untuk melakukan misi dan patroli yang diperpanjang.
Pembom ini mampu membawa berbagai muatan, termasuk amunisi nuklir dan konvensional, menjadikannya platform serbaguna untuk pencegahan strategis dan operasi militer konvensional.
Terlepas dari usia mereka, Tu-95MS tetap menjadi komponen penting dari triad nuklir Rusia, memastikan kemampuan negara untuk memproyeksikan kekuatan dan menanggapi potensi ancaman di jarak yang sangat jauh.
(mas)
tulis komentar anda