10 Cerita Horor Tentara Bayaran Wagner tentang Bakhmut dan Pemberontakan
Selasa, 25 Juli 2023 - 12:15 WIB
Tentara bayaran itu tidak akan mengatakan apakah kekerasan digunakan untuk menjaga agar pasukan yang nakal tetap sejalan. Namun, sebuah laporan Euronews menemukan Moskow telah mengerahkan loyalis Chechnya untuk mendisiplinkan dan bahkan mengeksekusi tentara yang tidak setuju.
Foto/Reuters
Sasha, yang baru saja menyelesaikan kontrak enam bulan dengan Grup Wagner, mengatakan dia tidak akan kembali ke Ukraina - kecuali terpaksa.
“Jujur, saya tidak punya keinginan untuk kembali,” katanya kepada Euronews. "Aku hanya tidak ingin bertarung lagi."
Foto/Reuters
Mengklaim memiliki akar Ukraina di Kharkiv dan Popasna, Sasha mengatakan dia menjadi "kecewa" oleh pertumpahan darah.
“Ini adalah perang persaudaraan. Ini adalah perang paling menjijikkan yang bisa terjadi. Kami [Rusia dan Ukraina] berbicara dalam bahasa yang sama. Kami berpikir dengan cara yang sama, kami bertindak dengan cara yang sama,” katanya kepada Euronews. "Kami membunuh orang yang berpikiran sama."
Unitnya terkadang secara tidak sengaja berakhir di parit Ukraina dan seringkali bahkan tidak menyadari bahwa mereka berada di "kamp musuh", klaim Sasha.
2. Tidak Akan Kembali ke Ukraina
Foto/Reuters
Sasha, yang baru saja menyelesaikan kontrak enam bulan dengan Grup Wagner, mengatakan dia tidak akan kembali ke Ukraina - kecuali terpaksa.
“Jujur, saya tidak punya keinginan untuk kembali,” katanya kepada Euronews. "Aku hanya tidak ingin bertarung lagi."
3. Invasi ke Ukraina Adalah Perang Saudara
Foto/Reuters
Mengklaim memiliki akar Ukraina di Kharkiv dan Popasna, Sasha mengatakan dia menjadi "kecewa" oleh pertumpahan darah.
“Ini adalah perang persaudaraan. Ini adalah perang paling menjijikkan yang bisa terjadi. Kami [Rusia dan Ukraina] berbicara dalam bahasa yang sama. Kami berpikir dengan cara yang sama, kami bertindak dengan cara yang sama,” katanya kepada Euronews. "Kami membunuh orang yang berpikiran sama."
Unitnya terkadang secara tidak sengaja berakhir di parit Ukraina dan seringkali bahkan tidak menyadari bahwa mereka berada di "kamp musuh", klaim Sasha.
tulis komentar anda