China: Tidak Ada Solusi Militer untuk Krisis Ukraina

Selasa, 18 Juli 2023 - 19:43 WIB
Wakil Utusan China untuk PBB mengatakan hanya penyelesaian politik yang dapat menyelesaikan konflik di Ukraina. Foto/Ilustrasi/Sindonews
NEW YORK - Wakil Utusan China untuk PBB mengatakan hanya penyelesaian politik yang dapat menyelesaikan konflik di Ukraina . Ia pun mendesak masyarakat internasional untuk mengakhiri krisis secara damai setelah Beijing memajukan rencananya sendiri untuk menghentikan pertempuran.

Berbicara pada pertemuan terbuka tentang Ukraina di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada hari Senin, wakil tetap perwakilan PBB Beijing, Geng Shuang, mengusulkan kerangka kerja empat poin untuk upaya perdamaian di masa depan, dengan mengatakan bahwa badan global harus bekerja sama untuk mencegah situasi menjadi tidak terkendali.

“Evolusi situasi medan perang menunjukkan bahwa cara militer tidak dapat menyelesaikan krisis Ukraina, dan kelanjutan konflik hanya akan membawa lebih banyak penderitaan bagi warga sipil, dan bahkan dapat menyebabkan situasi yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diperbaiki,” katanya.



“Tidak peduli berapa lama krisis berlangsung, pada akhirnya akan diselesaikan melalui cara politik,” cetusnya seperti dinukil dari Russia Today, Selasa (18/7/2023).



Kerangka kerja China menyerukan pembicaraan antara Moskow dan Kiev, membatasi potensi “efek limpahan krisis”, menangani masalah kemanusiaan, serta menjamin “keselamatan dan keamanan nuklir” – khususnya di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye atau Zaporizhzhia.

Wakil utusan China untuk PBB itu melanjutkan dengan berpendapat bahwa solusi apa pun untuk konflik harus menjunjung tinggi konsep keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan.

Meskipun dia tidak menyebutkan nama aliansi NATO, pejabat China itu mengatakan krisis Ukraina meletus tahun lalu karena perluasan blok militer, yang hanya dapat membawa kekacauan dan kerusuhan ke Eropa serta seluruh dunia.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More