Rusia Setop Partisipasi dalam Kesepakatan Biji-bijian, Keamanan Pangan Dunia Terancam

Senin, 17 Juli 2023 - 19:01 WIB

Tujuan Utama Kesepakatan Tidak Terpenuhi



Selain gagal memperhitungkan kepentingan komersial dan ekonomi Rusia, Grain Deal tidak memenuhi tujuan moral dan kemanusiaan yang digariskan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat melobi Moskow untuk menandatanganinya pada tahun 2022.

Tujuan itu adalah upaya memastikan keamanan pangan untuk negara-negara di Dunia Selatan.

"Tujuan utama dari kesepakatan itu, yaitu pasokan biji-bijian ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk di benua Afrika, belum dilaksanakan," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akhir pekan lalu.

Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Rusia menghitung hanya 2,6% dari semua pengiriman melalui Kesepakatan Gandum pergi ke negara-negara yang paling rawan pangan di dunia, termasuk Ethiopia, Yaman, Afghanistan, Sudan dan Somalia.

Ironisnya, 80% menuju negara-negara dengan pendapatan rata-rata tinggi atau di atas rata-rata.

Perkiraan lain menunjukkan hampir 70% biji-bijian berakhir di negara-negara Uni Eropa dan Turki, dengan sebagian dari pengiriman ini digunakan sebagai kelebihan biji-bijian untuk menggemukkan ternak domestik.

Menurut Moskow, dari semua ekspor yang dilakukan Ukraina selama jangka waktu Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, sekitar 70% terdiri dari jagung pakan dan tanaman pakan ternak.

Sementara pasokan biji-bijian Rusia (70% di antaranya terdiri dari gandum), serta pupuk, tetap terkendala meskipun potensi mereka membantu menekan lonjakan harga gandum global, yang memiliki kecenderungan memukul negara-negara berkembang paling keras.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More