Ajudan Zelensky: Barat Beruntung Warga Ukraina Sekarat Demi Mereka
Senin, 17 Juli 2023 - 16:34 WIB
KIEV - Orang-orang Eropa harus bersyukur warga Ukraina bersedia melawan Rusia dan binasa di medan perang demi mereka.
Penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak mengungkapkan hal itu setelah Zelensky mengecam NATO. Zelensky marah karena NATO tidak memberikan peta jalan aksesi kepada Ukraina selama KTT pekan lalu di Vilnius, Lithuania.
“Eropa beruntung karena ada negara seperti Ukraina, yang siap mempertahankan cara hidup Eropa yang umum, didominasi persaingan, demokrasi, kebebasan, dan sebagainya, dengan nyawa (para tentaranya),” ungkap Podoliak kepada kantor berita Baltik, Delfi, pada Jumat.
Dia bersikeras, “Rusia ingin menyeret kita semua ke kamp (penjara) Soviet klasik.”
“Politisi dan pakar Barat yang berdebat untuk membuka kembali negosiasi dengan Moskow terjebak di masa lalu,” tegas Podoliak.
Penasihat Zelensky memuji Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen, yang baru-baru ini mengatakan kepada Financial Times bahwa bantuan Barat ke Kiev adalah “bukan amal.”
“Mereka berjuang untuk kebebasan kita dan arsitektur keamanan Eropa,” ujar Valtonen.
Tekad Barat membantu Ukraina dipertanyakan setelah, meskipun ada permintaan berulang dari Kiev, Ukraina ditolak menjadi anggota NATO dan tidak diberikan jadwal aksesi yang konkret.
Zelensky menyuarakan kemarahannya di Twitter pekan lalu, dengan mengatakan, "Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal” untuk tidak mengundang Ukraina bergabung dengan blok militer pimpinan AS.
Pejabat Barat membalas Ukraina atas kritiknya terhadap kecepatan pengiriman senjata dan bantuan militer lainnya.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan negaranya "bukan Amazon" untuk diberikan daftar senjata yang diinginkan. Dia menambahkan, "Orang ingin melihat sedikit rasa terima kasih."
Pertemuan di Lituania terjadi saat serangan balasan Ukraina yang sangat dinantikan, diluncurkan bulan lalu.
Serangan balik itu gagal menembus garis pertahanan Rusia, dengan tentara Ukraina berjuang keras melewati ladang ranjau dan posisi yang dibentengi.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak mengungkapkan hal itu setelah Zelensky mengecam NATO. Zelensky marah karena NATO tidak memberikan peta jalan aksesi kepada Ukraina selama KTT pekan lalu di Vilnius, Lithuania.
“Eropa beruntung karena ada negara seperti Ukraina, yang siap mempertahankan cara hidup Eropa yang umum, didominasi persaingan, demokrasi, kebebasan, dan sebagainya, dengan nyawa (para tentaranya),” ungkap Podoliak kepada kantor berita Baltik, Delfi, pada Jumat.
Dia bersikeras, “Rusia ingin menyeret kita semua ke kamp (penjara) Soviet klasik.”
“Politisi dan pakar Barat yang berdebat untuk membuka kembali negosiasi dengan Moskow terjebak di masa lalu,” tegas Podoliak.
Penasihat Zelensky memuji Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen, yang baru-baru ini mengatakan kepada Financial Times bahwa bantuan Barat ke Kiev adalah “bukan amal.”
“Mereka berjuang untuk kebebasan kita dan arsitektur keamanan Eropa,” ujar Valtonen.
Tekad Barat membantu Ukraina dipertanyakan setelah, meskipun ada permintaan berulang dari Kiev, Ukraina ditolak menjadi anggota NATO dan tidak diberikan jadwal aksesi yang konkret.
Zelensky menyuarakan kemarahannya di Twitter pekan lalu, dengan mengatakan, "Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal” untuk tidak mengundang Ukraina bergabung dengan blok militer pimpinan AS.
Pejabat Barat membalas Ukraina atas kritiknya terhadap kecepatan pengiriman senjata dan bantuan militer lainnya.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan negaranya "bukan Amazon" untuk diberikan daftar senjata yang diinginkan. Dia menambahkan, "Orang ingin melihat sedikit rasa terima kasih."
Pertemuan di Lituania terjadi saat serangan balasan Ukraina yang sangat dinantikan, diluncurkan bulan lalu.
Serangan balik itu gagal menembus garis pertahanan Rusia, dengan tentara Ukraina berjuang keras melewati ladang ranjau dan posisi yang dibentengi.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(sya)
tulis komentar anda