Usai Al-Qur'an, Swedia Izinkan Demo Bakar Taurat dan Injil
Jum'at, 14 Juli 2023 - 20:42 WIB
STOCKHOLM - Usai demo dengan membakar Al-Qur'an, otoritas Swedia kini memberikan izin untuk demo dengan membakar Injil dan Taurat, kitab suci Kristen dan Yahudi, di depan umum.
Demo provokatif ini dijadwalkan digelar di luar Kedutaan Israel di Stockholm, Sabtu (15/7/2023).
Setelah pemberian izin terbaru itu menjadi pemberitaan media, organisasi payung komunitas Yahudi di Swedia mengeluarkan pernyataan pedih pada hari Jumat (14/7/2023) yang mengungkapkan kekhawatiran dan kesedihan mendalam mereka.
"Sebagai ahli kitab, Taurat adalah harta paling suci dari kode moral dan etika yang telah mengubah dunia tempat kita hidup," bunyi pernyataan komunitas tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post.
Menurut komunitas itu, pembakaran Taurat—jika benar-benar terjadi—akan lebih jauh menyoroti gaung sejarah Yahudi yang menyakitkan di Eropa, di mana pembakaran buku-buku Yahudi sering menandai masa-masa penganiayaan ekstrem, seperti pogrom, pengusiran, inkuisisi, dan Holocaust.
Jewish Central Council (Dewan Pusat Yahudi) yang berbasis di Jerman bergabung dalam keprihatinan, menyuarakan kecaman keras mereka atas penyalahgunaan kebebasan berekspresi di Swedia, menjebaknya sebagai alat untuk menabur benih kebencian dalam masyarakat.
Sebagai bentuk solidaritas yang luar biasa, Dewan Pusat Yahudi juga menyatakan dukungannya bagi komunitas Muslim di Swedia, menyusul peristiwa pembakaran Al-Qur'an sebelumnya yang menyebabkan kemarahan di antara komunitas Muslim di seluruh dunia.
Perkembangan mengejutkan ini menyusul laporan awal bulan ini tentang tiga permohonan untuk membakar kitab suci agama samawi—Al-Qur'an, Injil, dan Taurat—yang diajukan ke polisi Swedia.
Demo provokatif ini dijadwalkan digelar di luar Kedutaan Israel di Stockholm, Sabtu (15/7/2023).
Setelah pemberian izin terbaru itu menjadi pemberitaan media, organisasi payung komunitas Yahudi di Swedia mengeluarkan pernyataan pedih pada hari Jumat (14/7/2023) yang mengungkapkan kekhawatiran dan kesedihan mendalam mereka.
"Sebagai ahli kitab, Taurat adalah harta paling suci dari kode moral dan etika yang telah mengubah dunia tempat kita hidup," bunyi pernyataan komunitas tersebut, seperti dikutip Jerusalem Post.
Baca Juga
Menurut komunitas itu, pembakaran Taurat—jika benar-benar terjadi—akan lebih jauh menyoroti gaung sejarah Yahudi yang menyakitkan di Eropa, di mana pembakaran buku-buku Yahudi sering menandai masa-masa penganiayaan ekstrem, seperti pogrom, pengusiran, inkuisisi, dan Holocaust.
Jewish Central Council (Dewan Pusat Yahudi) yang berbasis di Jerman bergabung dalam keprihatinan, menyuarakan kecaman keras mereka atas penyalahgunaan kebebasan berekspresi di Swedia, menjebaknya sebagai alat untuk menabur benih kebencian dalam masyarakat.
Sebagai bentuk solidaritas yang luar biasa, Dewan Pusat Yahudi juga menyatakan dukungannya bagi komunitas Muslim di Swedia, menyusul peristiwa pembakaran Al-Qur'an sebelumnya yang menyebabkan kemarahan di antara komunitas Muslim di seluruh dunia.
Perkembangan mengejutkan ini menyusul laporan awal bulan ini tentang tiga permohonan untuk membakar kitab suci agama samawi—Al-Qur'an, Injil, dan Taurat—yang diajukan ke polisi Swedia.
tulis komentar anda