Milisi Anti-Putin Siapkan Serangan ke Wilayah Rusia
Minggu, 09 Juli 2023 - 21:16 WIB
MOSKOW - Sekelompok milisi warga Rusia yang menentang Vladimir Putin merencanakan lebih banyak serangan ke Rusia. Itu ditegaskan komandan Freedom of Russia Legion atau Legiun Kebebasan Rusia.
"Akan ada kejutan lebih lanjut pada bulan depan atau lebih," kata juru bicara dan komandan Legiun Kebebasan Rusia, Caesar, kepada The Observer. "Ini akan menjadi operasi ketiga kami. Setelah itu, akan ada operasi keempat dan kelima."
"Kami memiliki rencana ambisius," tambah Caesar. "Kami ingin membebaskan semua wilayah kami."
Legiun Kebebasan Rusia berbasis di Ukraina dan terdiri dari beberapa ratus tentara, yang merupakan pembelot dari tentara Rusia dan sukarelawan lain yang berperang melawan tanah air mereka.
Reuters melaporkan bahwa kelompok itu mengatakan beroperasi di bawah komando Ukraina. Namun, The Guardian telah membantah adanya hubungan dan mengatakan Legiun beroperasi secara independen.
Caesar - mantan anggota Russian Imperial Movement atau Gerakan Kekaisaran Rusia ultranasionalis - mengatakan kepada The Observer bahwa masa depan Ukraina dan Rusia adalah "perjuangan bersama, tragedi bersama."
Serangan lintas-perbatasan pertama Legiun terjadi pada bulan Mei, ketika para pemberontak mengatakan bahwa mereka menguasai desa-desa di wilayah Belgorod. Pada awal Juni, mereka kembali menyeberang ke wilayah Belgorod dengan kendaraan lapis baja dan menembaki kota Shebekino.
Rusia mengatakan lebih dari 70 militan tewas selama pertempuran di bulan Mei. Meskipun Caesar memberi tahu The Observer, hanya dua tentara kelompoknya yang tewas dan mayat-mayat itu dipakaikan seragam Ukraina. "Itu semua kebohongan bodoh," tambahnya.
Dan kini Caesar lebih yakin akan sukses menyusul pembubaran Grup Wagner. Perusahaan militer swasta mengambil bagian dalam beberapa pertempuran sengit konflik sampai pemimpinnya Yevgeny Prigozhin melancarkan pemberontakan dan berbaris menuju Moskow pada tanggal 23 Juni.
"Keluarnya mereka menekan moral tentara Rusia," kata Caesar kepada The Observer. "Saya yakin 100% serangan balik Ukraina akan berhasil."
"Akan ada kejutan lebih lanjut pada bulan depan atau lebih," kata juru bicara dan komandan Legiun Kebebasan Rusia, Caesar, kepada The Observer. "Ini akan menjadi operasi ketiga kami. Setelah itu, akan ada operasi keempat dan kelima."
"Kami memiliki rencana ambisius," tambah Caesar. "Kami ingin membebaskan semua wilayah kami."
Legiun Kebebasan Rusia berbasis di Ukraina dan terdiri dari beberapa ratus tentara, yang merupakan pembelot dari tentara Rusia dan sukarelawan lain yang berperang melawan tanah air mereka.
Reuters melaporkan bahwa kelompok itu mengatakan beroperasi di bawah komando Ukraina. Namun, The Guardian telah membantah adanya hubungan dan mengatakan Legiun beroperasi secara independen.
Caesar - mantan anggota Russian Imperial Movement atau Gerakan Kekaisaran Rusia ultranasionalis - mengatakan kepada The Observer bahwa masa depan Ukraina dan Rusia adalah "perjuangan bersama, tragedi bersama."
Serangan lintas-perbatasan pertama Legiun terjadi pada bulan Mei, ketika para pemberontak mengatakan bahwa mereka menguasai desa-desa di wilayah Belgorod. Pada awal Juni, mereka kembali menyeberang ke wilayah Belgorod dengan kendaraan lapis baja dan menembaki kota Shebekino.
Rusia mengatakan lebih dari 70 militan tewas selama pertempuran di bulan Mei. Meskipun Caesar memberi tahu The Observer, hanya dua tentara kelompoknya yang tewas dan mayat-mayat itu dipakaikan seragam Ukraina. "Itu semua kebohongan bodoh," tambahnya.
Dan kini Caesar lebih yakin akan sukses menyusul pembubaran Grup Wagner. Perusahaan militer swasta mengambil bagian dalam beberapa pertempuran sengit konflik sampai pemimpinnya Yevgeny Prigozhin melancarkan pemberontakan dan berbaris menuju Moskow pada tanggal 23 Juni.
"Keluarnya mereka menekan moral tentara Rusia," kata Caesar kepada The Observer. "Saya yakin 100% serangan balik Ukraina akan berhasil."
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda