China: Ikut Campur Laut China Selatan, Australia bak Naik Kapal Bocor AS
Senin, 27 Juli 2020 - 16:01 WIB
BEIJING - China telah mengirimkan pesan langsung sebagai tanggapan terhadap Australia yang menyatakan klaim Beijing di Laut China Selatan adalah ilegal. Beijing menuduh Canberra secara sembrono melakukan provokasi dan secara membabi buta mengikuti Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Australia secara resmi menolak klaim maritim China di Laut China Selatan dalam sebuah surat yang dikirim kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Melalui media corong pemerintah; The Global Times, Beijingmenanggapi Canberra dengan sebuah artikel berjudul; "Australia dengan tidak bijaksana menaiki kapal bocor AS karena ikut campur di Laut China Selatan".
Artikel itu menyatakan sanksi atas ekspor daging sapi dan anggur Australia dijamin akan diberlakukan dan memperingatkan diplomasi yang rusak antara kedua negara tidak dapat diselamatkan. (Baca: Dukung AS, Australia Tolak Klaim China atas Laut China Selatan )
"Hubungan antara China dan Australia sekarang telah memburuk ke titik yang sangat buruk dan peluang untuk perputarannya tipis dalam waktu dekat," bunyi artikel media pemerintah itu yang ditulis oleh profesor Guangdong Research Institute, Zhou Fangyin, Senin (27/7/2020).
“Salah satu alasan utama adalah bahwa kebijakan Australia tidak memiliki independensi dan pilihannya saat ini adalah untuk mengikuti jejak AS," lanjut artikel tersebut.
"Jika Australia lebih lanjut memprovokasi China, tidak hanya pada hubungan politik, tetapi juga hubungan ekonomi, kerusakan pada Australia harus diharapkan."
Artikel media yang dikelola Partai Komunis China itu mengklaim Australia tidak bijaksana seperti ketika aliansi Five Eyes (Lima Mata) yang bermitra Inggris dan Kanada menuduh Pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison agresif mengikuti kepemimpinan Washington melawan China.
"Harus dikatakan bahwa sejauh ini Australia belum belajar pelajaran yang hebat," imbuh artikel Profesor Fangyin.
Pemerintah Australia secara resmi menolak klaim maritim China di Laut China Selatan dalam sebuah surat yang dikirim kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Melalui media corong pemerintah; The Global Times, Beijingmenanggapi Canberra dengan sebuah artikel berjudul; "Australia dengan tidak bijaksana menaiki kapal bocor AS karena ikut campur di Laut China Selatan".
Artikel itu menyatakan sanksi atas ekspor daging sapi dan anggur Australia dijamin akan diberlakukan dan memperingatkan diplomasi yang rusak antara kedua negara tidak dapat diselamatkan. (Baca: Dukung AS, Australia Tolak Klaim China atas Laut China Selatan )
"Hubungan antara China dan Australia sekarang telah memburuk ke titik yang sangat buruk dan peluang untuk perputarannya tipis dalam waktu dekat," bunyi artikel media pemerintah itu yang ditulis oleh profesor Guangdong Research Institute, Zhou Fangyin, Senin (27/7/2020).
“Salah satu alasan utama adalah bahwa kebijakan Australia tidak memiliki independensi dan pilihannya saat ini adalah untuk mengikuti jejak AS," lanjut artikel tersebut.
"Jika Australia lebih lanjut memprovokasi China, tidak hanya pada hubungan politik, tetapi juga hubungan ekonomi, kerusakan pada Australia harus diharapkan."
Artikel media yang dikelola Partai Komunis China itu mengklaim Australia tidak bijaksana seperti ketika aliansi Five Eyes (Lima Mata) yang bermitra Inggris dan Kanada menuduh Pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison agresif mengikuti kepemimpinan Washington melawan China.
"Harus dikatakan bahwa sejauh ini Australia belum belajar pelajaran yang hebat," imbuh artikel Profesor Fangyin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda