Dianggap Membiarkan Al-Qur'an Diinjak-injak dan Dibakar, Ini Respons Swedia
Senin, 03 Juli 2023 - 09:19 WIB
STOCKHOLM - Pemerintah Swedia akhirnya angkat bicara setelah ditekan 57 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersikap terkait aksi Salwan Momika menginjak-injak dan membakar Al-Qur'an di Stockholm.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negerinya pada hari Minggu, Swedia secara resmi mengutuk pembakaran Al-Qur'an di depan Masjid Sodermalm, Stockholm, pada perayaan Iduladha pekan lalu.
OKI marah dan menganggap pemerintah Swedia membiarkan aksi penodaan terhadap Al-Qur'an dengan dalih hak kebebasan berekspresi dilindungi konstitusi.
"Pemerintah Swedia memahami sepenuhnya bahwa tindakan Islamofobia yang dilakukan oleh individu pada demonstrasi di Swedia dapat menyinggung umat Islam," kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (3/7/2023).
"Kami mengutuk keras tindakan ini, yang sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah Swedia," lanjut kementerian tersebut.
Kecaman itu muncul sebagai tanggapan atas seruan OKI untuk tindakan kolektif guna menghindari pembakaran Al-Qur'an di masa depan.
OKI, yang bermarkas di Jeddah, telah menggelar pertemuan untuk menanggapi insiden pada hari Rabu pekan lalu di mana Salwan Momika (37)—warga negara Swedia asal Irak—menginjak-injak kitab suci Islam dan membakar beberapa halamannya di depan masjid saat demo.
OKI mendesak negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah terpadu dan kolektif untuk mencegah terulangnya insiden penodaan Al-Qur'an.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negerinya pada hari Minggu, Swedia secara resmi mengutuk pembakaran Al-Qur'an di depan Masjid Sodermalm, Stockholm, pada perayaan Iduladha pekan lalu.
OKI marah dan menganggap pemerintah Swedia membiarkan aksi penodaan terhadap Al-Qur'an dengan dalih hak kebebasan berekspresi dilindungi konstitusi.
"Pemerintah Swedia memahami sepenuhnya bahwa tindakan Islamofobia yang dilakukan oleh individu pada demonstrasi di Swedia dapat menyinggung umat Islam," kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (3/7/2023).
"Kami mengutuk keras tindakan ini, yang sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah Swedia," lanjut kementerian tersebut.
Kecaman itu muncul sebagai tanggapan atas seruan OKI untuk tindakan kolektif guna menghindari pembakaran Al-Qur'an di masa depan.
OKI, yang bermarkas di Jeddah, telah menggelar pertemuan untuk menanggapi insiden pada hari Rabu pekan lalu di mana Salwan Momika (37)—warga negara Swedia asal Irak—menginjak-injak kitab suci Islam dan membakar beberapa halamannya di depan masjid saat demo.
OKI mendesak negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah terpadu dan kolektif untuk mencegah terulangnya insiden penodaan Al-Qur'an.
tulis komentar anda