Para Pemimpin Barat Respons Upaya Kudeta Wagner di Rusia
Minggu, 25 Juni 2023 - 01:30 WIB
BRUSSELS - Reaksi mengalir dari para pemimpin negara-negara Barat di tengah upaya kudeta yang sedang berlangsung yang dilakukan perusahaan militer swasta Wagner di Rusia.
Melalui Twitter pada Sabtu (24/6/2023), Presiden Dewan Eropa Charles Michel menulis bahwa UE "memantau dengan cermat situasi di Rusia saat situasi itu terungkap," dan tetap berhubungan dengan "para pemimpin Eropa dan mitra @G7."
Pejabat itu melanjutkan dengan menggambarkan krisis yang sedang berlangsung sebagai "jelas masalah internal Rusia," sambil menjanjikan dukungan "tak tergoyahkan" untuk Ukraina.
Diplomat top blok itu, Josep Borrell, men-tweet bahwa dia "menelepon Menteri Luar Negeri @G7 untuk bertukar pandangan tentang situasi di Rusia."
Selain itu, UE telah mendirikan "pusat respons krisis".
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adam Hodge mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang perkembangan terbaru di Rusia dan "akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra."
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan kepada media bahwa Emmanuel Macron "mengikuti situasi dengan sangat cermat."
Pesan serupa telah dikeluarkan pemerintah Jerman, Italia, Swedia, dan Norwegia, serta perwakilan NATO.
Berbicara kepada BBC, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendesak "semua pihak bertanggung jawab dan melindungi warga sipil."
"Kami berhubungan dengan sekutu kami saat situasi berkembang. Saya akan berbicara dengan beberapa dari mereka hari ini dan yang paling penting adalah semua pihak berperilaku bertanggung jawab," papar PM Inggris Rishi Sunak.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky memposting pesan di Twitter, berbunyi, "Saya melihat bahwa liburan musim panas saya di Crimea sudah dekat."
Di Estonia, Perdana Menteri Kaja Kallas mengumumkan keamanan telah diperkuat di sepanjang perbatasan negara itu dengan Rusia. Negara tetangga Latvia telah memperkenalkan tindakan serupa.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan dia telah mengadakan "konsultasi pagi ini dengan Perdana Menteri dan Kementerian Pertahanan Nasional, serta dengan Sekutu."
Dia menambahkan, "Peristiwa di luar perbatasan timur kami sedang dipantau secara berkelanjutan."
Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder menilai situasi di Rusia "serius".
Pejabat pertahanan di Inggris, sementara itu, mencirikan upaya kudeta yang sedang berlangsung sebagai "tantangan paling signifikan bagi negara Rusia belakangan ini."
Mereka juga menilai pasukan Wagner "hampir pasti bertujuan mencapai Moskow", dengan beberapa pasukan pemerintah tampaknya tidak mau melakukan perlawanan.
London sangat menyarankan warganya tidak bepergian ke Rusia, sementara kementerian luar negeri Jerman hanya merekomendasikan menjauh dari Rostov-on-Don serta pusat kota Moskow.
Melalui Twitter pada Sabtu (24/6/2023), Presiden Dewan Eropa Charles Michel menulis bahwa UE "memantau dengan cermat situasi di Rusia saat situasi itu terungkap," dan tetap berhubungan dengan "para pemimpin Eropa dan mitra @G7."
Pejabat itu melanjutkan dengan menggambarkan krisis yang sedang berlangsung sebagai "jelas masalah internal Rusia," sambil menjanjikan dukungan "tak tergoyahkan" untuk Ukraina.
Diplomat top blok itu, Josep Borrell, men-tweet bahwa dia "menelepon Menteri Luar Negeri @G7 untuk bertukar pandangan tentang situasi di Rusia."
Selain itu, UE telah mendirikan "pusat respons krisis".
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adam Hodge mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang perkembangan terbaru di Rusia dan "akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra."
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan kepada media bahwa Emmanuel Macron "mengikuti situasi dengan sangat cermat."
Pesan serupa telah dikeluarkan pemerintah Jerman, Italia, Swedia, dan Norwegia, serta perwakilan NATO.
Berbicara kepada BBC, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendesak "semua pihak bertanggung jawab dan melindungi warga sipil."
"Kami berhubungan dengan sekutu kami saat situasi berkembang. Saya akan berbicara dengan beberapa dari mereka hari ini dan yang paling penting adalah semua pihak berperilaku bertanggung jawab," papar PM Inggris Rishi Sunak.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky memposting pesan di Twitter, berbunyi, "Saya melihat bahwa liburan musim panas saya di Crimea sudah dekat."
Di Estonia, Perdana Menteri Kaja Kallas mengumumkan keamanan telah diperkuat di sepanjang perbatasan negara itu dengan Rusia. Negara tetangga Latvia telah memperkenalkan tindakan serupa.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan dia telah mengadakan "konsultasi pagi ini dengan Perdana Menteri dan Kementerian Pertahanan Nasional, serta dengan Sekutu."
Dia menambahkan, "Peristiwa di luar perbatasan timur kami sedang dipantau secara berkelanjutan."
Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder menilai situasi di Rusia "serius".
Pejabat pertahanan di Inggris, sementara itu, mencirikan upaya kudeta yang sedang berlangsung sebagai "tantangan paling signifikan bagi negara Rusia belakangan ini."
Mereka juga menilai pasukan Wagner "hampir pasti bertujuan mencapai Moskow", dengan beberapa pasukan pemerintah tampaknya tidak mau melakukan perlawanan.
London sangat menyarankan warganya tidak bepergian ke Rusia, sementara kementerian luar negeri Jerman hanya merekomendasikan menjauh dari Rostov-on-Don serta pusat kota Moskow.
(sya)
tulis komentar anda