Helikopter Rusia Lepaskan Tembakan, Coba Hambat Laju Pasukan Wagner ke Moskow

Sabtu, 24 Juni 2023 - 20:53 WIB
Helikopter Rusia coba hambat laju pasukan Wagner ke Moskow. FOTO/Reuters
MOKSOW - Situasi di dalam negeri Rusia benar-benar genting pada Sabtu (24/6/2023), setelah kelompok tentara bayaran Wagner memutuskan untuk berontak dan menguasai kota di wilayah Rusia. Pasukan Wagner dilaporkan terus merangsek ke ibu kota Moskosw.

Seperti dilaporkan Reuters, helikopter militer Rusia melepaskan tembakan ke konvoi tentara bayaran pemberontak yang sudah lebih dari setengah jalan menuju Moskow, dalam serangan kilat setelah merebut kota selatan, semalam.





Pasukan dari milisi Wagner pribadi Yevgeny Prigozhin menguasai Rostov-on-Don, sebuah kota berpenduduk lebih dari satu juta orang yang dekat dengan perbatasan dengan Ukraina. Dan dengan cepat pasukan Wagner maju ke utara melalui Rusia barat.

Seorang jurnalis Reuters melihat helikopter tentara melepaskan tembakan ke kolom bersenjata Wagner yang bergerak maju melewati kota Voronezh dengan pengangkut pasukan dan setidaknya satu tank di atas truk flatbed. Kota ini terletak lebih dari setengah jalan raya sepanjang 1.100 km (680 mil) dari Rostov ke Moskow.

Prigozhin, yang tentara pribadinya melakukan pertempuran paling berdarah di Ukraina bahkan ketika dia berseteru selama berbulan-bulan dengan petinggi milliter Rusia, mengaku telah merebut markas besar Distrik Militer Selatan Rusia di Rostov, setelah memimpin pasukannya ke Rusia dari Ukraina.



Di Rostov, yang berfungsi sebagai pusat logistik belakang utama untuk seluruh pasukan invasi Rusia, penduduk berseliweran, merekam dengan ponsel, saat pejuang Wagner dengan kendaraan lapis baja dan tank tempur mengambil posisi.

Satu tank nampak terjepit di antara bangunan plesteran dengan poster yang mengiklankan sirkus. Yang lain memiliki "Siberia" yang dipulas dengan cat merah di bagian depan, sebuah pernyataan yang jelas tentang niat untuk menyapu luasnya Rusia.

Di Moskow, ada peningkatan keamanan di jalan-jalan. Lapangan Merah diblokir oleh penghalang logam.

Presiden Vladimir Putin bersumpah untuk menghancurkan pemberontakan bersenjata yang dia bandingkan dengan Perang Saudara Rusia seabad lalu.



"Ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, membandingkan pemberontakan pada saat perang di luar negeri dengan

revolusi Rusia dan perang saudara yang terjadi selama Perang Dunia I.

"Semua orang yang dengan sengaja melangkah di jalan pengkhianatan, yang mempersiapkan pemberontakan bersenjata, yang mengambil jalan pemerasan dan metode teroris, akan menderita hukuman yang tak terelakkan, akan bertanggung jawab baik kepada hukum maupun rakyat kita," lanjut Putin.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More