6 Fakta Grigory Klinishov, Pencipta Bom Nuklir Rusia yang Bunuh Diri
Jum'at, 23 Juni 2023 - 13:31 WIB
2. Menderita Penyakit dan Berduka atas Kematian Istri
Jauh hari sebelum kematiannya, Klinishov telah menulis bahwa dia berduka atas kematian istrinya. Dia juga sedang berjuang melawan masalah kesehatannya sendiri.
Sosoknya misterius dan sangat tertutup. Bahkan perihal identitas keluarganya pun sulit ditemukan di media-media Rusia.
Klinishov merupakan salah satu pencipta RDS-37—bom termonuklir Uni Soviet yang pertama kali diuji coba pada tahun 1955.
RSD-37 adalah bom termonuklir dua tahap. Senjata ini diuji coba pada 22 November 1955 di tempat tes Semipalatinsk dengan dijatuhkan dari pesawat pengebom Tu-16.
Hasil dari uji coba RDS-37 begitu kuat sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.
Uji coba senjata nuklir ini menelan beberapa korban karena ledakannya menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.
Klinishov juga membantu mengembangkan beberapa jenis bom termonuklir generasi terbaru, yang juga dikenal sebagai bom hidrogen atau H-bomb.
Jauh hari sebelum kematiannya, Klinishov telah menulis bahwa dia berduka atas kematian istrinya. Dia juga sedang berjuang melawan masalah kesehatannya sendiri.
Sosoknya misterius dan sangat tertutup. Bahkan perihal identitas keluarganya pun sulit ditemukan di media-media Rusia.
3. Pencipta Bom Termonuklir RDS-37
Klinishov merupakan salah satu pencipta RDS-37—bom termonuklir Uni Soviet yang pertama kali diuji coba pada tahun 1955.
RSD-37 adalah bom termonuklir dua tahap. Senjata ini diuji coba pada 22 November 1955 di tempat tes Semipalatinsk dengan dijatuhkan dari pesawat pengebom Tu-16.
Hasil dari uji coba RDS-37 begitu kuat sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.
Uji coba senjata nuklir ini menelan beberapa korban karena ledakannya menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.
Klinishov juga membantu mengembangkan beberapa jenis bom termonuklir generasi terbaru, yang juga dikenal sebagai bom hidrogen atau H-bomb.
tulis komentar anda