Ukraina: Pukulan Terbesar dalam Serangan Balik untuk Rusia Belum Datang, Itu Sulit
Rabu, 21 Juni 2023 - 04:07 WIB
KYIV - Ukraina mengakui apa yang mereka sebut sebagai "pukulan terbesar" dalam serangan balik terhadap pasukan Rusia belum datang. Militer Kyiv juga mengaku kesulitan untuk bergerak maju.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan sulit bagi pasukannya untuk maju karena Moskow mengumpulkan semua pasukannya untuk menghentikan serangan.
“Musuh tidak akan menyerahkan posisi dengan mudah dan kami harus mempersiapkan fakta bahwa ini akan menjadi duel yang sulit. Inilah yang terjadi sekarang,” kata Malyar di Telegram, yang dikutip Selasa (20/6/2023) malam.
“Operasi yang sedang berlangsung memiliki beberapa tugas dan militer melakukan tugas-tugas ini. Mereka bergerak sebagaimana mereka seharusnya bergerak. Dan pukulan terbesar belum datang," lanjut dia.
Malyar menyatakan bahwa meskipun pasukan Ukraina bergerak maju ke beberapa arah di selatan, Rusia memusatkan banyak upaya mereka di timur dan terus maju ke sana.
“Bagi musuh, arah utama serangan ada di sana [timur], karena agresor tidak mengabaikan tujuan untuk mencapai perbatasan wilayah Donetsk dan Luhansk," paparnya.
Oleh karena itu, pertempuran paling sengit terjadi di timur dan selatan Ukraina. Di selatan, pasukan Kyiv menghadapi ladang ranjau, drone kamikaze, dan peluru kendali anti-tank.
Sebelumnya, Malyar melaporkan bahwa pertempuran di front timur sangat sulit, karena pasukan Moskow mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di front itu dalam upaya untuk merebut kembali inisiatif tersebut.
Dia juga menyoroti bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali delapan permukiman selama dua minggu sejak peluncuran operasi serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Rusia.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan sulit bagi pasukannya untuk maju karena Moskow mengumpulkan semua pasukannya untuk menghentikan serangan.
“Musuh tidak akan menyerahkan posisi dengan mudah dan kami harus mempersiapkan fakta bahwa ini akan menjadi duel yang sulit. Inilah yang terjadi sekarang,” kata Malyar di Telegram, yang dikutip Selasa (20/6/2023) malam.
“Operasi yang sedang berlangsung memiliki beberapa tugas dan militer melakukan tugas-tugas ini. Mereka bergerak sebagaimana mereka seharusnya bergerak. Dan pukulan terbesar belum datang," lanjut dia.
Malyar menyatakan bahwa meskipun pasukan Ukraina bergerak maju ke beberapa arah di selatan, Rusia memusatkan banyak upaya mereka di timur dan terus maju ke sana.
“Bagi musuh, arah utama serangan ada di sana [timur], karena agresor tidak mengabaikan tujuan untuk mencapai perbatasan wilayah Donetsk dan Luhansk," paparnya.
Oleh karena itu, pertempuran paling sengit terjadi di timur dan selatan Ukraina. Di selatan, pasukan Kyiv menghadapi ladang ranjau, drone kamikaze, dan peluru kendali anti-tank.
Sebelumnya, Malyar melaporkan bahwa pertempuran di front timur sangat sulit, karena pasukan Moskow mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di front itu dalam upaya untuk merebut kembali inisiatif tersebut.
Dia juga menyoroti bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali delapan permukiman selama dua minggu sejak peluncuran operasi serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Rusia.
(mas)
tulis komentar anda