Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
Minggu, 18 Juni 2023 - 13:42 WIB
NEW DELHI - Para pejabat di India mengatakan sedikitnya 34 orang tewas dalam dua hari terakhir karena sebagian besar negara bagian Uttar Pradesh, wilayah utara negara itu karena panas terik yang parah. Kondisi ini mendorong dokter untuk menyarankan warga yang berusia di atas 60 tahun untuk tinggal di dalam rumah pada siang hari.
Semua korban yang meninggal berusia di atas 60 tahun dan memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang mungkin diperburuk oleh panas yang menyengat.
Korban tewas terjadi di distrik Ballia, sekitar 300 km tenggara Lucknow, ibu kota negara bagian.
Kepala Petugas Medis Ballia Jayant Kumar mengatakan 23 kematian dilaporkan pada hari Kamis dan 11 lainnya meninggal pada hari Jumat.
“Semua orang menderita beberapa penyakit dan kondisi mereka memburuk karena panas yang ekstrim,” kata Kumar kepada kantor berita The Associated Press yang dikutip dari Al Jazeera, Minggu (18/6/2023).
Dia mengatakan sebagian besar kematian disebabkan oleh serangan jantung, stroke otak, dan diare.
Diwakar Singh, petugas medis lainnya, mengatakan orang-orang itu dirawat di rumah sakit utama Ballia dalam kondisi kritis.
“Orang lanjut usia juga rentan terhadap panas ekstrem,” katanya.
Semua korban yang meninggal berusia di atas 60 tahun dan memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang mungkin diperburuk oleh panas yang menyengat.
Korban tewas terjadi di distrik Ballia, sekitar 300 km tenggara Lucknow, ibu kota negara bagian.
Kepala Petugas Medis Ballia Jayant Kumar mengatakan 23 kematian dilaporkan pada hari Kamis dan 11 lainnya meninggal pada hari Jumat.
“Semua orang menderita beberapa penyakit dan kondisi mereka memburuk karena panas yang ekstrim,” kata Kumar kepada kantor berita The Associated Press yang dikutip dari Al Jazeera, Minggu (18/6/2023).
Dia mengatakan sebagian besar kematian disebabkan oleh serangan jantung, stroke otak, dan diare.
Diwakar Singh, petugas medis lainnya, mengatakan orang-orang itu dirawat di rumah sakit utama Ballia dalam kondisi kritis.
“Orang lanjut usia juga rentan terhadap panas ekstrem,” katanya.
tulis komentar anda