Emmanuel Macron Menjamu Mohammed bin Salman di Istana Elysee, Kelompok HAM Marah
Sabtu, 17 Juni 2023 - 16:28 WIB
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menjamu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Istana Elysee untuk pertemuan empat mata pada hari Jumat. Jamuan itu memicu memicu kemarahan kelompok hak asasi manusia (HAM) yang menyebut Macron sebagai arsitek "rehabilitasi" citra internasional pemimpin Saudi tersebut.
Macron dan Pangeran Mohammed bin Salman bertemu untuk "working lunch" di kediaman resmi presiden, Istana Elysee, di mana kedua pemimpin membahas hubungan bilateral dan masalah regional.
Kunjungan tersebut dilakukan menjelang KTT keuangan global yang berlangsung di Prancis. Prancis juga merupakan pemasok senjata dan pertahanan utama ke negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan sambutan Macron terhadap Mohammed bin Salman, yang telah meluncurkan poros ekonomi serta tindakan keras terhadap masyarakat sipil dan aktivis HAM, menunjukkan kemunafikan Prancis, karena telah mengecam negara-negara yang tetap netral dalam hal invasi Rusia ke Ukraina.
Macron diam mengenai situasi HAM di Arab Saudi, meskipun ada seruan dari Amnesty International yang mendesak presiden Prancis untuk mengangkat masalah beberapa pemuda di Arab Saudi yang menghadapi eksekusi.
Seorang pejabat Prancis mengatakan kepada Associated Press bahwa Macron berencana untuk membahas HAM, karena Paris dengan tegas menentang hukuman mati.
"Amnesty International akan melakukan segalanya untuk meminta presiden Prancis ini—yang tampaknya senang ditemani pangeran ini—berusaha dan dia meminta agar anak-anak muda ini tidak pernah dieksekusi," kata sekretaris jenderal Amnesty International Agnes Callamard kepada kantor berita AFP, Sabtu (17/6/2023).
Democracy for the Arab World Now (Dawn), sebuah kelompok HAM yang didirikan oleh jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi--yang dibunuh para algojo Arab Saudi—menunjuk pada pernyataan Macron yang memperingatkan negara-negara lain agar tidak mempersenjatai Rusia sambil menjual senjata senilai USD850 juta kepada Rusia pada tahun 2021.
Macron dan Pangeran Mohammed bin Salman bertemu untuk "working lunch" di kediaman resmi presiden, Istana Elysee, di mana kedua pemimpin membahas hubungan bilateral dan masalah regional.
Kunjungan tersebut dilakukan menjelang KTT keuangan global yang berlangsung di Prancis. Prancis juga merupakan pemasok senjata dan pertahanan utama ke negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan sambutan Macron terhadap Mohammed bin Salman, yang telah meluncurkan poros ekonomi serta tindakan keras terhadap masyarakat sipil dan aktivis HAM, menunjukkan kemunafikan Prancis, karena telah mengecam negara-negara yang tetap netral dalam hal invasi Rusia ke Ukraina.
Macron diam mengenai situasi HAM di Arab Saudi, meskipun ada seruan dari Amnesty International yang mendesak presiden Prancis untuk mengangkat masalah beberapa pemuda di Arab Saudi yang menghadapi eksekusi.
Seorang pejabat Prancis mengatakan kepada Associated Press bahwa Macron berencana untuk membahas HAM, karena Paris dengan tegas menentang hukuman mati.
"Amnesty International akan melakukan segalanya untuk meminta presiden Prancis ini—yang tampaknya senang ditemani pangeran ini—berusaha dan dia meminta agar anak-anak muda ini tidak pernah dieksekusi," kata sekretaris jenderal Amnesty International Agnes Callamard kepada kantor berita AFP, Sabtu (17/6/2023).
Democracy for the Arab World Now (Dawn), sebuah kelompok HAM yang didirikan oleh jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi--yang dibunuh para algojo Arab Saudi—menunjuk pada pernyataan Macron yang memperingatkan negara-negara lain agar tidak mempersenjatai Rusia sambil menjual senjata senilai USD850 juta kepada Rusia pada tahun 2021.
Lihat Juga :
tulis komentar anda