Buntut Sengketa Tanah, Gadis 11 Tahun Ditembak Mati di Taman Rumahnya
Selasa, 13 Juni 2023 - 01:30 WIB
PARIS - Seorang gadis Inggris berusia 11 tahun ditembak mati di taman rumahnya, di Brittany, Prancis barat. Penembakan ini adalah buntut perselisihan selama bertahun-tahun antara tetangga atas tanah, kata jaksa setempat dan seorang pejabat balai kota.
Seperti dilaporkan Reuters, keluarga itu sedang menikmati malam yang hangat pada Sabtu (10/6/2023) di taman mereka, di desa kecil Saint Herbot, dekat Quimper. “Lalu, seorang tetangga berkewarganegaraan Belanda menembak mereka beberapa kali,” kata jaksa penuntut.
“Orang tua gadis itu sama-sama terluka, dengan ayahnya menderita luka yang mengancam jiwa,” lanjut jaksa penuntut. Putri kedua pasangan itu, berusia 8 tahun, tidak terluka tetapi dalam keadaan syok.
Masih menurut jaksa penuntut, bukti awal menunjukkan tetangga korban, seorang pensiunan Belanda berusia 71 tahun, tiba-tiba muncul bersenjatakan senjata api dan melepaskan beberapa tembakan ke arah korban. Pelaku lalu mundur ke rumahnya bersama istrinya.
Orang Belanda itu menyerah ketika seorang negosiator polisi membujuknya keluar dari propertinya. Jaksa setempat mengatakan, motifnya belum jelas. Tetapi kedua keluarga itu telah terlibat dalam perselisihan selama bertahun-tahun atas sebidang tanah yang bersebelahan dengan kedua properti tersebut.
Regine Guillot, Sekretaris balai kota terdekat di Plonevez-du-Faou, mengatakan, keluarga Inggris itu telah tinggal di dusun itu selama lima tahun dan tetangga Belanda itu adalah seorang pribadi.
"Ada masalah lingkungan, ya, pagar, lapangan, tapi tidak lebih dari itu, tidak kami sadari," kata Guillot kepada Reuters. "Desa itu shock."
Seorang juru bicara kedutaan Inggris di Paris tidak segera menanggapi panggilan telepon. Kasus tersebut telah diserahkan kepada jaksa penuntut umum di Brest karena beratnya.
Penembakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah seorang balita Inggris termasuk di antara empat anak dan dua orang dewasa ditikam di kota Annecy yang tenang di Pegunungan Alpen.
Seperti dilaporkan Reuters, keluarga itu sedang menikmati malam yang hangat pada Sabtu (10/6/2023) di taman mereka, di desa kecil Saint Herbot, dekat Quimper. “Lalu, seorang tetangga berkewarganegaraan Belanda menembak mereka beberapa kali,” kata jaksa penuntut.
“Orang tua gadis itu sama-sama terluka, dengan ayahnya menderita luka yang mengancam jiwa,” lanjut jaksa penuntut. Putri kedua pasangan itu, berusia 8 tahun, tidak terluka tetapi dalam keadaan syok.
Masih menurut jaksa penuntut, bukti awal menunjukkan tetangga korban, seorang pensiunan Belanda berusia 71 tahun, tiba-tiba muncul bersenjatakan senjata api dan melepaskan beberapa tembakan ke arah korban. Pelaku lalu mundur ke rumahnya bersama istrinya.
Orang Belanda itu menyerah ketika seorang negosiator polisi membujuknya keluar dari propertinya. Jaksa setempat mengatakan, motifnya belum jelas. Tetapi kedua keluarga itu telah terlibat dalam perselisihan selama bertahun-tahun atas sebidang tanah yang bersebelahan dengan kedua properti tersebut.
Regine Guillot, Sekretaris balai kota terdekat di Plonevez-du-Faou, mengatakan, keluarga Inggris itu telah tinggal di dusun itu selama lima tahun dan tetangga Belanda itu adalah seorang pribadi.
"Ada masalah lingkungan, ya, pagar, lapangan, tapi tidak lebih dari itu, tidak kami sadari," kata Guillot kepada Reuters. "Desa itu shock."
Seorang juru bicara kedutaan Inggris di Paris tidak segera menanggapi panggilan telepon. Kasus tersebut telah diserahkan kepada jaksa penuntut umum di Brest karena beratnya.
Penembakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah seorang balita Inggris termasuk di antara empat anak dan dua orang dewasa ditikam di kota Annecy yang tenang di Pegunungan Alpen.
(esn)
tulis komentar anda