Sudah 4 Bulan KKB Papua Sandera Pilot Susi Air, Ini Kata Negoisatornya

Sabtu, 10 Juni 2023 - 04:53 WIB
KKB Papua sudah 4 bulan menyandera pilot Susi Air asal Selandia Baru Phillip Mehrtens dan belum melepaskannya. Foto/TPNPB/AAP
JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah empat bulan menyandera pilot pesawat Susi Air asal Selandia Baru, Phillip Mehrtens. Damien Kingsbury, profesor yang menjadi negosiator pembebasan Mehrtens kini angkat bicara.

Damien Kingsbury adalah Profesor Emeritus di School of Humanities and Social Sciences Deakin University.

KKB Papua, yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menculik Mehrtens pada 7 Februari, menuntut pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat. Kabupaten Nduga, tempat Mehrtens dibawa dan pesawatnya dibakar, dikenal dengan kekerasan separatis.



Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan: "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens, termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru."



Sementara Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus melakukan operasi militer untuk memburu KKB Papua, kelompok separatis itu merilis video “bukti kehidupan” dari Mehrtens.

"Sejak akhir Februari, saya diberi wewenang oleh TPNPB untuk bertindak sebagai perantara dengan pemerintah Selandia Baru. Hal itu berdasarkan [bahwa saya] pernah bekerja sama dengan kelompok pro-kemerdekaan Papua Barat dan dikonfirmasi dalam video dari TPNPB kepada pemerintah Selandia Baru," kata Kingsbury, seperti dikutip dari The Conversation, Jumat (9/6/2023).

Dalam kapasitasnya sebagai negoisator, Kingsbury mengaku berkomunikasi secara rutin dengan negosiator dari pihak Kepolisian Selandia Baru, termasuk ketika KKB Papua mengubah tuntutannya.

"TPNPB awalnya mengatakan akan membunuh Mehrtens kecuali Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat. Namun, setelah setuju untuk bernegosiasi, TPNPB mengatakan akan menyelamatkan nyawa Mehrtens sambil mencari konsesi dari pemerintah Selandia Baru," paparnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More