Trump Didakwa Atas Dokumen Mar-a-Lago, Disuruh Hadir di Pengadilan

Jum'at, 09 Juni 2023 - 08:19 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengungkapkan tim hukumnya telah diberitahu dia telah didakwa atas dokumen rahasia yang diambil agen FBI di kediamannya di Mar-a-Lago.

Trump membuat pengumuman itu di akun Truth Social miliknya, situs media sosial miliknya.

Mencakup lebih dari tiga pos, Trump mencerca dakwaan tersebut, menyebutnya bermotivasi politik dan "HARI GELAP" untuk Amerika Serikat.



"Pemerintahan Biden yang korup telah memberi tahu pengacara saya bahwa saya telah didakwa, tampaknya karena Boxes Hoax, meskipun Joe Biden memiliki 1850 Boxes di University of Delaware," tulis Trump.

Trump sedang diselidiki atas penanganan dokumen rahasia setelah dia meninggalkan Gedung Putih dan menghalangi pengadilan.

Tahun lalu, FBI menggerebek properti miliknya di Mar-a-Lago, menyita ribuan dokumen, termasuk sekitar 100 dokumen yang memiliki tanda rahasia.

Dokumen pengadilan juga menunjukkan FBI telah memanggil rekaman keamanan dari Mar-a-Lago, dan menuduh dia memindahkan dokumen tersebut dari ruang penyimpanan di perkebunan dalam upaya menghalangi penyelidikan.

Trump mengklaim dengan menggunakan kekuasaannya sebagai Presiden, dia mendeklasifikasi dokumen tersebut, tetapi rekaman audio dirilis Media AS menunjukkan Trump pada 2021 membahas dokumen Pentagon yang menurutnya masih dirahasiakan.



Departemen Kehakiman AS belum mengkonfirmasi dakwaan Trump.Trump mengatakan dia telah dipanggil untuk hadir di Gedung Pengadilan Federal di Miami pada Selasa pukul 15:00.

"Saya tidak pernah mengira hal seperti itu bisa terjadi pada mantan Presiden Amerika Serikat," tulis Trump, sambil menambahkan, "AKU MANUSIA YANG TIDAK BERSALAH!"

Trump menegaskan dia menerima "suara yang jauh lebih banyak daripada Presiden mana pun yang duduk dalam Sejarah Negara kita."

Dia menyatakan memimpin dalam jajak pendapat melawan "semua Kandidat, baik Demokrat maupun Republik."

Komentarnya menggemakan Kolumnis Newsmax Michael Shannon, yang mengatakan kepada Sputnik sebelumnya pada Kamis bahwa dakwaan dan segala sesuatu di sekitarnya bermotivasi politik.

"Ini semua adalah bagian dari proses untuk mendakwa Trump dan mempersulit, jika bukan tidak mungkin, baginya untuk mencalonkan diri kembali," papar Shannon kepada Sputnik.

"Seluruh penyelidikan, penggerebekan terhadap Mar–a–Lago, dan perkembangan selanjutnya sepenuhnya bersifat politis dan merupakan serangan murni terhadap demokrasi," ujar dia.

Seperti Trump, Shannon juga menunjukkan Presiden Joe Biden juga memiliki dokumen rahasia di kediaman dan kantornya sejak menjadi Wakil Presiden pada masa pemerintahan Barack Obama.

Reporter Media AS Jonathan Karl mengatakan Trump telah didakwa atas tujuh akun. Tidak diketahui tuduhan spesifik apa yang akan dihadapi Trump.

Namun jurnalis lain, Katherine Faulders menyatakan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa itu akan mencakup penyimpanan informasi pertahanan nasional yang disengaja, penyembunyian dokumen secara korup, konspirasi untuk menghalangi keadilan, pernyataan palsu, dan tuduhan lain yang masih belum diketahui.

"Ini memang HARI GELAP bagi Amerika Serikat," tulis Trump. "Kita adalah Negara yang mengalami Penurunan yang serius dan cepat, tetapi bersama-sama kita akan Membuat Amerika Hebat Lagi!"

Mantan Presiden itu menghadapi banyak masalah hukum yang menumpuk sejak meninggalkan jabatannya.

Pada akhir Maret, dia didakwa di New York atas lebih dari 30 dakwaan terkait penipuan bisnis. Dia juga dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual dalam kasus perdata yang berasal dari pertemuannya dengan seorang kolumnis Kota New York pada awal 1990-an.

Ada kasus lain yang masih dalam penyelidikan yang dapat mengakibatkan lebih banyak dakwaan untuk Trump.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg sedang menyelidiki perannya dalam memberikan pembayaran uang suap kepada aktris porno Stormy Daniels yang diduga berselingkuh dengan Trump.

Jaksa sedang menyelidiki pembayaran tersebut untuk melihat apakah mereka melanggar peraturan dana kampanye.

Dan Jaksa Wilayah Atlanta Fani Willis sedang menyelidiki dugaan upaya Trump dan sekutunya membatalkan pemilu Presiden 2020 di negara bagian itu.

Dalam video yang diposting ke Truth Social sekitar 40 menit setelah tweet pertamanya, Trump menyebut dakwaan tersebut sebagai "gangguan pemilihan tingkat tertinggi. Tidak pernah ada yang seperti ini terjadi. Saya orang yang tidak bersalah, saya orang yang tidak bersalah."

"Saya tidak bersalah dan kami akan membuktikannya dengan sangat, sangat baik dan mudah-mudahan dengan sangat cepat," tegas Trump.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More