Bersitegang dengan China, ASEAN Sepakat Gelar Latihan Gabungan di LCS
Kamis, 08 Juni 2023 - 20:01 WIB
JAKARTA - Panglima TINI Yudo Margono mengatakan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk mengadakan latihan militer bersama pertama di Laut China Selatan (LCS). Ini dilakukan seiring ketegangan akibat meningkatnya perilaku China di wilayah tersebut.
"Kami akan mengadakan latihan militer bersama di Laut Natuna Utara," kata Panglima TNI Yudo Margono usai pertemuan para kepala pertahanan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bali, seperti dikutip Channel News Asia dari Antara, Kamis (8/6/2023).
Yudo mengatakan latihan tersebut akan berlangsung pada bulan September dan melibatkan 10 negara anggota blok itu serta anggota pengamat Timor-Leste.
Latihan itu juga akan mencakup Myanmar yang dikuasai junta, di mana militer telah menggulingkan pemimpin sipil dan mengawasi tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat yang mengakibatkan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa yang luas.
Margono mengatakan, latihan tersebut akan fokus pada keamanan dan penyelamatan maritim, dan tidak melibatkan operasi tempur.
"Ini tentang sentralitas ASEAN," tegasnya.
Anggota ASEAN sebelumnya telah mengadakan latihan angkatan laut dengan Amerika Serikat (AS), tetapi tidak pernah melakukan latihan militer sebagai sebuah blok sendiri.
Pengumuman itu muncul setelah Washington meminta Beijing untuk menghentikan perilaku "provokatif" di jalur air yang disengketakan setelah nyaris bertabrakan dengan kapal Filipina dan manuver berbahaya pilot pesawat tempur China di dekat pesawat pengintai Amerika.
"Kami akan mengadakan latihan militer bersama di Laut Natuna Utara," kata Panglima TNI Yudo Margono usai pertemuan para kepala pertahanan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bali, seperti dikutip Channel News Asia dari Antara, Kamis (8/6/2023).
Yudo mengatakan latihan tersebut akan berlangsung pada bulan September dan melibatkan 10 negara anggota blok itu serta anggota pengamat Timor-Leste.
Latihan itu juga akan mencakup Myanmar yang dikuasai junta, di mana militer telah menggulingkan pemimpin sipil dan mengawasi tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat yang mengakibatkan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa yang luas.
Margono mengatakan, latihan tersebut akan fokus pada keamanan dan penyelamatan maritim, dan tidak melibatkan operasi tempur.
"Ini tentang sentralitas ASEAN," tegasnya.
Anggota ASEAN sebelumnya telah mengadakan latihan angkatan laut dengan Amerika Serikat (AS), tetapi tidak pernah melakukan latihan militer sebagai sebuah blok sendiri.
Pengumuman itu muncul setelah Washington meminta Beijing untuk menghentikan perilaku "provokatif" di jalur air yang disengketakan setelah nyaris bertabrakan dengan kapal Filipina dan manuver berbahaya pilot pesawat tempur China di dekat pesawat pengintai Amerika.
Lihat Juga :
tulis komentar anda