3 Perubahan Strategi Serangan Rusia ke Ukraina, Salah Satunya Memadukan Drone dan Misil

Selasa, 30 Mei 2023 - 15:49 WIB
Serangan semakin intensif ke wilayah Kiev, Ukraina. Foto/Reuters
KIEV - Rusia terus mengintensifkan serangan ke Kiev, ibukota Ukraina. Serangan yang sudah berlangsung beberapa hari ini menunjukkan perubahan strategi perang Rusia.

Tujuan utama serangan intensif itu untuk melemahkan pertahanan udara Kiev. Pasalnya, Rusia memanfaatkan momentum tentang kekurangan cadangan misil dan drone. Itu menjadi kesempatan bagi Moskow untuk menghancurkan berbagai fasilitas militer Ukraina.

Berikut 3 perubahan strategi yang dilakukan Rusia dalam menyerang Kiev.





1. Serangan Malam dan Siang

Moskow juga berharap untuk mendapatkan pukulan psikologis. Sejak awal invasi, sirine serangan udara telah dinyalakan di Kiev selama 887 jam kumulatif.

Biasanya, Rusia melakukan serangan ke Kiev pada malam hari. Tapi, kali ini berubah. Rusia juga melancarkan serangan pada siang hari.

Serhii Popko, kepala administrasi militer di Kiev, mengatakan serangan ini menunjukkan Rusia mengubah taktiknya, setelah serangan malam hari yang berkepanjangan, serangan siang tetap menyerang kota selama siang hari. "Saat siang, sebagian besar penduduk sedang bekerja dan berada di luar rumah," kata Popko, dilansir euronews. Dia mengungkapkan, serangan siang hari yang jarang terjadi memaksa orang mencari perlindungan di bawah tanah dan membuat anak-anak sekolah melarikan diri dari jalan-jalan Kiev untuk menyelamatkan diri.

Popko mengungkapkan, serangan Rusia itu berlangsung besar-besaran dan diluncurkan dalam beberapa gelombang. Pada serangan Selasa (30/5/2023) terdapat tiga kali serangan dalam 24 jam.

2. Memadukan Drone dan Misil

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, mengatakan 37 rudal jelajah, puluhan drone Shahed, dan pesawat nirawak pengintai ditembak jatuh.

Pesawat tak berawak Shahed buatan Iran merupakan strategi Moskow untuk menghemat biaya perang. Rusia telah membeli ratusan drone tersebut, yang harganya kira-kira 20 kali lebih murah dari rudal.

Tujuan utama Rusia dalam mengirimkan gelombang Shahed untuk melemahkan pertahanan udara Ukraina. Mereka mereka untuk mengeluarkan amunisi yang langka yang dimiliki Ukraina.

Laporan intelijen menunjukkan Ukraina kini dalam kondisi kritis terkait cadangan misil dan persenjataan. Pertahanan udara Kiev juga dalam status kritis.

3. Menghancurkan Fasilitas Militer

Militer Ukraina mengatakan Rusia telah menyerang sebuah fasilitas militer di kota Ukraina barat, merusak lima pesawat.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengatakan bahwa pasukannya menghantam lapangan udara Ukraina, menghancurkan semua sasaran. “Akibat serangan itu, pos komando dan pos radar, serta peralatan penerbangan, fasilitas penyimpanan dengan senjata dan amunisi Angkatan Bersenjata Ukraina dihantam,” demikian Kemhan Rusia.

Gelombang besar drone Rusia menargetkan Kiev, menandai serangan terbesar di ibu kota sejak konflik dimulai.

Serangan bertubi-tubi tersebut merupakan janji nyata Moskow setelah invasi selama 15 bulan lalu dengan target infrastruktur dan logistik militer.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More