10 Negara dengan Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Pria, Mayoritas Dipicu Perang dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Senin, 29 Mei 2023 - 11:15 WIB
Itu menyebabkan Armenia kekurangan laki-laki. Selain itu, genosida di Armenia dan Perang Dunia Pertama juga menjadi penyebab utama penurunan jumlah laki-laki.
Sejarah mencatat, saat masih di bawah pemerintahan Turki-Ottoman, 1,5 juta orang Armenia terbunuh dalam eksekusi massal atau dibawa dalam pawai kematian melintasi gurun Suriah. Pembunuhan-pembunuhan itu diatur dengan sangat baik dan sistematis sehingga peristiwa-peristiwa tersebut. Berbagai catatan menunjukkan bahwa laki-laki merupakan mayoritas korban dalam genosida dan perang di Armedia.
Gejolak ekonomi dalam beberapa tahun terakhir juga menyebabkan pria Armeniapergi mencari pekerjaan di luar negeri. Ada komunitas Armenia yang cukup besar di seluruh dunia saat ini, seperti di Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.
2. Belarusia - 53,90%
Dengan masih menyimpan luka masa lalunya, Belarusia menjadi negara di Eropa Timur dengan kisah paling gelap. Belarusia memiliki perbatasan langsung dengan Jerman sehingga negara itu mengalami kehancuran total selama Perang Dunia II. Saat itu, lebih dari seperempat populasi Belarusia tewas selama pertempuran.
Belarusia pun berstatus salah satu negara termiskin di Eropa. Mereka memegang pemerintahan diktator terakhir di benua itu. Dengan standar hidup rendah dan prospek ekonomi tidak mendukung. Itu menjadikan banyak pemuda memilih pergi ke negara Eropa.
3. Ukraina - 53,71%
Foto/Reuters
Melihat kondisi perang Rusia vs Ukraina saat ini saat ketika perang berkecamuk dan korban terus meningkat, itu menyebabkan jumlah pria dan wanita memiliki kesenjangan yang semakin besar. Terlepas dari keadaan suram di Ukraina modern, jumlah pria yang rendah telah lama menjadi masalah yang mendahului dimulainya perang dengan Rusia.
Sejarah mencatat, saat masih di bawah pemerintahan Turki-Ottoman, 1,5 juta orang Armenia terbunuh dalam eksekusi massal atau dibawa dalam pawai kematian melintasi gurun Suriah. Pembunuhan-pembunuhan itu diatur dengan sangat baik dan sistematis sehingga peristiwa-peristiwa tersebut. Berbagai catatan menunjukkan bahwa laki-laki merupakan mayoritas korban dalam genosida dan perang di Armedia.
Gejolak ekonomi dalam beberapa tahun terakhir juga menyebabkan pria Armeniapergi mencari pekerjaan di luar negeri. Ada komunitas Armenia yang cukup besar di seluruh dunia saat ini, seperti di Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.
2. Belarusia - 53,90%
Dengan masih menyimpan luka masa lalunya, Belarusia menjadi negara di Eropa Timur dengan kisah paling gelap. Belarusia memiliki perbatasan langsung dengan Jerman sehingga negara itu mengalami kehancuran total selama Perang Dunia II. Saat itu, lebih dari seperempat populasi Belarusia tewas selama pertempuran.
Belarusia pun berstatus salah satu negara termiskin di Eropa. Mereka memegang pemerintahan diktator terakhir di benua itu. Dengan standar hidup rendah dan prospek ekonomi tidak mendukung. Itu menjadikan banyak pemuda memilih pergi ke negara Eropa.
3. Ukraina - 53,71%
Foto/Reuters
Melihat kondisi perang Rusia vs Ukraina saat ini saat ketika perang berkecamuk dan korban terus meningkat, itu menyebabkan jumlah pria dan wanita memiliki kesenjangan yang semakin besar. Terlepas dari keadaan suram di Ukraina modern, jumlah pria yang rendah telah lama menjadi masalah yang mendahului dimulainya perang dengan Rusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda