Jenderal Top AS kepada Ukraina: Jet F-16 Bukan Senjata Ajaib untuk Menang Perang

Jum'at, 26 Mei 2023 - 10:17 WIB
Jenderal tertinggi militer AS Mark Milley peringatkan Ukraina bahwa jet tempur F-16 bukan senjata ajaib untuk menang perang melawan Rusia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Jenderal tertinggi militer Amerika Serikat (AS) Mark Milley memperingatkan Ukraina bahwa jet tempur F-16 bukanlah senjata ajaib untuk menang perang melawan Rusia .

Seperti para petinggi Pentagon, Jenderal Milley memberi isyarat keberatan untuk memasok jet tempur buatan Amerika tersebut ke Kiev meskipun Presiden Joe Biden memberikan dukungan untuk opsi semacam itu.

Jenderal Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, menegaskan kembali bahwa lebih masuk akal untuk menawarkan senjata seperti sistem pertahanan udara NASAMS dan sistem rudal Patriot untuk mencegah Rusia mendominasi langit Ukraina.



“Cara tercepat, tersegera, dan termurah untuk mengontrol wilayah udara itu adalah dari darat—Anda dapat melakukannya dari udara atau dari darat—dan menyediakan sistem pertahanan udara terintegrasi yang efektif di ketinggian rendah, ketinggian menengah, jarak menengah dan jarak jauh ketinggian tinggi,” katanya, seperti dikutip New York Post, Jumat (26/5/2023).



“Itu adalah cara paling efektif untuk menolak superioritas udara Rusia. Dan itulah yang mereka lakukan," paparnya.

Berbicara setelah pertemuan bulanan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang menyatukan lebih dari 50 negara untuk mengoordinasikan bantuan militer untuk Kiev, Milley mengatakan pengiriman 10 unit F-16 ke Ukraina akan menelan biaya USD1 miliar, ditambah tambahan USD1 miliar untuk tetap menggunakannya.

“Rusia memiliki 1.000 [jet] tempur generasi keempat dan kelima, jadi jika Anda akan melawan Rusia di udara, Anda akan membutuhkan jumlah yang besar,” kata Milley.

“Jadi jika Anda melihat kurva biaya dan melakukan analisis, hal paling cerdas yang harus dilakukan adalah apa yang kami lakukan, yaitu menyediakan sejumlah besar pertahanan udara terintegrasi untuk menutupi ruang pertempuran dan menolak [superioritas] udara Rusia, dan itu persis apa yang terjadi," paparnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More