Eks Jenderal AS Prediksi Malapetaka untuk Bos Tentara Bayaran Rusia
Senin, 22 Mei 2023 - 07:39 WIB
BAKHMUT - Seorang pensiunan jenderal Amerika Serikat (AS) memprediksi bahwa pemimpin tentara bayaran Wagner Group Rusia Yevgeny Prigozhin beserta orang-orangnya akan menghadapi malapetaka di Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Letnan Jenderal (Purn) Mark Hertling, mantan komandan AS, menyampaikan prediksinya tak lama setelah Prigozhin mengumumkan bahwa kota Bakhmut sudah dikuasai total.
Dia akan menyerahkan kendali kota itu kepada militer Rusia pada 25 Mei, di mana pada saat itu dia akan menarik anak buahnya keluar dari medan perang.
Namun, pejabat Ukraina memberikan laporan yang bertentangan yang membantah klaim Prigohzin maupun militer Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pada hari Minggu bahwa Bakhmut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.
Sedangkan para pejabat Ukraina mengatakan pertempuran untuk kota itu terus berlanjut dan menambahkan bahwa pasukan Ukraina mengepung Bakhmut dan bergerak maju di sepanjang pinggiran kota timur.
"Seperti yang telah kita katakan berkali-kali, Prigozhin bukanlah tentara profesional dan begitu pula pasukannya. Selamat, Yevgeny, Anda telah memasang bendera Wagner di tengah kota. Dan Anda dikepung," tulis Hertling di Twitter.
"Malapetaka untuk Wagner selama 5 bulan terakhir...dan minggu depan," lanjut mantan jenderal Amerka tersebut, seperti dilansir Newsweek, Senin (22/5/2023).
Washington memperkirakan awal bulan ini bahwa setidaknya 10.000 tentara bayaran Wagner telah terbunuh selama lima bulan terakhir.
Komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan bahwa pasukan Ukraina maju di sisi-sisi di pinggiran Bakhmut dan hampir secara taktis mengepung kota tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan bahwa pasukan Ukraina akan merebut kota itu dalam keadaan semi-pengepungan.
"Musuh gagal mengepung Bakhmut, dan mereka kehilangan sebagian dari ketinggian dominan di sekitar kota...Yaitu, kemajuan pasukan kita di pinggiran kota di sepanjang sayap, yang masih berlangsung, sangat memperumit kehadiran musuh di Bakhmut," paparnya.
Selain itu, juru bicara Kelompok Pasukan Timur Ukraina, Serhii Cherevaty, mengatakan: “Presiden dengan tepat mengatakan bahwa kota itu sebenarnya telah diratakan dengan tanah. Musuh dihancurkan setiap hari oleh serangan artileri dan penerbangan besar-besaran, dan unit kami melaporkan bahwa situasinya sangat sulit. Militer kami menjaga benteng dan beberapa bangunan di bagian barat daya kota. Pertempuran sengit sedang berlangsung.”
Letnan Jenderal (Purn) Mark Hertling, mantan komandan AS, menyampaikan prediksinya tak lama setelah Prigozhin mengumumkan bahwa kota Bakhmut sudah dikuasai total.
Dia akan menyerahkan kendali kota itu kepada militer Rusia pada 25 Mei, di mana pada saat itu dia akan menarik anak buahnya keluar dari medan perang.
Namun, pejabat Ukraina memberikan laporan yang bertentangan yang membantah klaim Prigohzin maupun militer Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pada hari Minggu bahwa Bakhmut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.
Sedangkan para pejabat Ukraina mengatakan pertempuran untuk kota itu terus berlanjut dan menambahkan bahwa pasukan Ukraina mengepung Bakhmut dan bergerak maju di sepanjang pinggiran kota timur.
"Seperti yang telah kita katakan berkali-kali, Prigozhin bukanlah tentara profesional dan begitu pula pasukannya. Selamat, Yevgeny, Anda telah memasang bendera Wagner di tengah kota. Dan Anda dikepung," tulis Hertling di Twitter.
"Malapetaka untuk Wagner selama 5 bulan terakhir...dan minggu depan," lanjut mantan jenderal Amerka tersebut, seperti dilansir Newsweek, Senin (22/5/2023).
Washington memperkirakan awal bulan ini bahwa setidaknya 10.000 tentara bayaran Wagner telah terbunuh selama lima bulan terakhir.
Komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan bahwa pasukan Ukraina maju di sisi-sisi di pinggiran Bakhmut dan hampir secara taktis mengepung kota tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan bahwa pasukan Ukraina akan merebut kota itu dalam keadaan semi-pengepungan.
"Musuh gagal mengepung Bakhmut, dan mereka kehilangan sebagian dari ketinggian dominan di sekitar kota...Yaitu, kemajuan pasukan kita di pinggiran kota di sepanjang sayap, yang masih berlangsung, sangat memperumit kehadiran musuh di Bakhmut," paparnya.
Selain itu, juru bicara Kelompok Pasukan Timur Ukraina, Serhii Cherevaty, mengatakan: “Presiden dengan tepat mengatakan bahwa kota itu sebenarnya telah diratakan dengan tanah. Musuh dihancurkan setiap hari oleh serangan artileri dan penerbangan besar-besaran, dan unit kami melaporkan bahwa situasinya sangat sulit. Militer kami menjaga benteng dan beberapa bangunan di bagian barat daya kota. Pertempuran sengit sedang berlangsung.”
(mas)
tulis komentar anda