Afrika Selatan Tepis Tudingan AS Kirim Senjata ke Rusia
Jum'at, 12 Mei 2023 - 19:58 WIB
JOHANNESBURG - Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa menepis tuduhan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk negaranya yang mengklaim bahwa Pretoria memberi Rusia bantuan militer di tengah konflik Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan kantor presiden Cyril Ramaphosa menyebut tuduhan eksplosif itu mengecewakan dan memperingatkan bahwa pernyataan itu merusak semangat kerja sama dan kemitraan antara pejabat pemerintah AS dan Afsel yang telah membahas masalah tersebut.
Kantor kepresidenan Afsel mengatakan bahwa tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung tuduhan tersebut dan pemerintahnya berencana untuk membentuk penyelidikan independen atas masalah tersebut.
"Dalam pertemuan baru-baru ini antara delegasi Afrika Selatan dan pejabat AS, masalah Lady R telah dibahas dan ada kesepakatan bahwa penyelidikan akan diizinkan untuk berjalan dan dinas intelijen AS akan memberikan bukti apa pun yang mereka miliki," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Jumat (12/5/2023).
CNN bertanya kepada juru bicara kepresidenan Afsel, Vincent Magwenya, mengapa penyelidikan diperlukan untuk acara di pangkalan angkatan laut Afrika Selatan sendiri.
“Badan intelijen AS mengatakan mereka memiliki bukti yang hanya akan mereka berikan kepada kami melalui penyelidikan atau penyelidikan yang kredibel. Kami menanggapi tuduhan itu dengan serius, dan kami ingin memiliki suara independen yang kredibel untuk menyatakan fakta sebenarnya dari masalah tersebut,” katanya.
“Jika tidak, kami mengambil risiko serangkaian tuduhan dan penyangkalan, yang tidak akan membantu dalam konteks hubungan bilateral kami,” imbuhnya.
Sebelumnya Dubes AS untuk Afsel, Reuben Brigety, mengatakan kepada media bahwa dia yakin Pretoria memasok Moskow dengan senjata dan amunisi, yang katanya dimuat ke kapal kargo di Kota Simon, pangkalan angkatan laut utama Afrika Selatan, antara 6-8Desember 2022.
Dalam sebuah pernyataan kantor presiden Cyril Ramaphosa menyebut tuduhan eksplosif itu mengecewakan dan memperingatkan bahwa pernyataan itu merusak semangat kerja sama dan kemitraan antara pejabat pemerintah AS dan Afsel yang telah membahas masalah tersebut.
Kantor kepresidenan Afsel mengatakan bahwa tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung tuduhan tersebut dan pemerintahnya berencana untuk membentuk penyelidikan independen atas masalah tersebut.
"Dalam pertemuan baru-baru ini antara delegasi Afrika Selatan dan pejabat AS, masalah Lady R telah dibahas dan ada kesepakatan bahwa penyelidikan akan diizinkan untuk berjalan dan dinas intelijen AS akan memberikan bukti apa pun yang mereka miliki," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Jumat (12/5/2023).
CNN bertanya kepada juru bicara kepresidenan Afsel, Vincent Magwenya, mengapa penyelidikan diperlukan untuk acara di pangkalan angkatan laut Afrika Selatan sendiri.
“Badan intelijen AS mengatakan mereka memiliki bukti yang hanya akan mereka berikan kepada kami melalui penyelidikan atau penyelidikan yang kredibel. Kami menanggapi tuduhan itu dengan serius, dan kami ingin memiliki suara independen yang kredibel untuk menyatakan fakta sebenarnya dari masalah tersebut,” katanya.
“Jika tidak, kami mengambil risiko serangkaian tuduhan dan penyangkalan, yang tidak akan membantu dalam konteks hubungan bilateral kami,” imbuhnya.
Sebelumnya Dubes AS untuk Afsel, Reuben Brigety, mengatakan kepada media bahwa dia yakin Pretoria memasok Moskow dengan senjata dan amunisi, yang katanya dimuat ke kapal kargo di Kota Simon, pangkalan angkatan laut utama Afrika Selatan, antara 6-8Desember 2022.
tulis komentar anda