6 Fakta Iron Dome Milik Israel, 96% Sukses Halau Roket Palestina
Jum'at, 12 Mei 2023 - 10:25 WIB
TEL AVIV - Para pejuang Palestina tak pernah patah semangat meluncurkan roket ke wilayah Israel. Tapi, Israel memiliki sistem pertahanan Iron Dome atau kubah besi.
Militer Israel menyatakan, kubah besi itu mampu menangkal 96% serangan roket yang diluncurkan Palestina.
Berikut 6 fakta tentang Iron Dome.
1. Dikembangkan oleh Perusahaan Israel
Iron Dome dikembangkan perusahaan milik Israel Rafael Advanced Defence Systems dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.
Itu dibangun untuk melindungi Israel dari serangan roket yang ditembakkan pejuang Hezbollah pada perang 2006 dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Iron Dome mulai beroperasi pada 2011.
2. Berbasis Radar
Iron Dome mengandalkan truk yang mengangkut roket dengan kendali radar yang siap ditembakkan ketika ada roket atau pun drone di wilayah udara Israel.
Itu berbeda dengan Arrow-3 yang didesain untuk mencegat misil balistik di luar atmosfer bumi.
3. Memiliki Presisi yang Tajam
Sukses digunakan dalam lebih dari satu dekade, Iron Dome mendapatkan perhatian internasional.
Rafael pun mengirim dua baterai Iron Dome ke militer AS pada 2020.
Ukraina dikabarkan tertarik untuk mendapatkan teknologi Iron Dome untuk mengalahkan Rusia. Tapi, Israel mengklaim hanya akan memberikan pertahanan sipil dan kemanusiaan saja ke Ukraina.
4. Kembangkan Iron Dome versi Laut
Angkatan Laut Israel memiliki Iron Dome versi laut untuk melindungi kapal dan aset di laut. Itu mulai dioperasikan pada 2017.
5. Melindungi Kawasan Berpenduduk Padat
Iron Dome mampu menghalau roket yang ditujukan ke wilayah padat penduduk. Itu mampu melawan roket dengan daya jelajah mencapai 70 km.
6.Operasional Sangat Mahal
Sistem pencegat roket tersebut menghabiskan puluhan ribu hingga jutaan dolar untuk sekali menembak. Untuk sekali mencegah roket, Israel harus mengeluarkan dana USD50.000 atau Rp737 juta. Padahal, Palestina hanya mengeluarkan dana Rp14 juta untuk membuat roket.
Biaya untuk operasional Iron Dome pun dikabarkan lebih mahal dibandingkan dengan biaya medis.
Karena itu, Israel mengembangan sistem berbasis laser untuk menetralisir roket Palestina dengan biaya hanya USD2 sekali mencegat.
Militer Israel menyatakan, kubah besi itu mampu menangkal 96% serangan roket yang diluncurkan Palestina.
Berikut 6 fakta tentang Iron Dome.
1. Dikembangkan oleh Perusahaan Israel
Iron Dome dikembangkan perusahaan milik Israel Rafael Advanced Defence Systems dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.
Itu dibangun untuk melindungi Israel dari serangan roket yang ditembakkan pejuang Hezbollah pada perang 2006 dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Iron Dome mulai beroperasi pada 2011.
2. Berbasis Radar
Iron Dome mengandalkan truk yang mengangkut roket dengan kendali radar yang siap ditembakkan ketika ada roket atau pun drone di wilayah udara Israel.
Itu berbeda dengan Arrow-3 yang didesain untuk mencegat misil balistik di luar atmosfer bumi.
3. Memiliki Presisi yang Tajam
Sukses digunakan dalam lebih dari satu dekade, Iron Dome mendapatkan perhatian internasional.
Rafael pun mengirim dua baterai Iron Dome ke militer AS pada 2020.
Ukraina dikabarkan tertarik untuk mendapatkan teknologi Iron Dome untuk mengalahkan Rusia. Tapi, Israel mengklaim hanya akan memberikan pertahanan sipil dan kemanusiaan saja ke Ukraina.
4. Kembangkan Iron Dome versi Laut
Angkatan Laut Israel memiliki Iron Dome versi laut untuk melindungi kapal dan aset di laut. Itu mulai dioperasikan pada 2017.
5. Melindungi Kawasan Berpenduduk Padat
Iron Dome mampu menghalau roket yang ditujukan ke wilayah padat penduduk. Itu mampu melawan roket dengan daya jelajah mencapai 70 km.
6.Operasional Sangat Mahal
Sistem pencegat roket tersebut menghabiskan puluhan ribu hingga jutaan dolar untuk sekali menembak. Untuk sekali mencegah roket, Israel harus mengeluarkan dana USD50.000 atau Rp737 juta. Padahal, Palestina hanya mengeluarkan dana Rp14 juta untuk membuat roket.
Biaya untuk operasional Iron Dome pun dikabarkan lebih mahal dibandingkan dengan biaya medis.
Karena itu, Israel mengembangan sistem berbasis laser untuk menetralisir roket Palestina dengan biaya hanya USD2 sekali mencegat.
(ahm)
tulis komentar anda