Ahli Ragukan Klaim Ukraina Tembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia
Kamis, 11 Mei 2023 - 03:05 WIB
MOSKOW - Pakar militer yang berbasis di Moskow, Alexey Leonkov, meragukan klaim Ukraina yang mampu menembak jatuh rudal hipersonik Khinzal Rusia . Menurutnya tidak mungkin jatuh rudal balistik hipersonik Kinzhal dengan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) Patriot MIM-104 buatan Amerika Serikat (AS).
Dia menjelaskan bahwa radar SAM tidak dapat melacak Kinzhal karena batas kecepatan target yang dicegatmencapai Mach 3.
“Ketika mereka (Ukraina) menggunakan rudal Patriot langsung, mereka tidak dapat mengidentifikasi apa pun yang mampu terbang lebih cepat (dari Mach 3). Dalam kasus rudal Patriot terbang mengejar Kinzhal, pencegat harus terbang setidaknya 1,5 kali lebih cepat dari rudal hipersonik Rusia,” terangnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (11/5/2023).
Dia menyatakan bahwa laporan media baru-baru ini tentang sistem rudal Patriot yang diduga menjatuhkan Kinzhal muncul karena kurangnya hasil kerja Patriot, yang sebelumnya dipasok ke Kiev sebagai bagian dari bantuan militer Washington.
Pernyataan Leonkov muncul setelah juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengakui bahwa persenjataan tempur negaranya tidak cukup untuk melawan rudal Kinzhal.
“Ada beberapa senjata di gudang Ukraina yang mampu menembak jatuh rudal Kh-47 Kinzhal. Patriot tidak pernah bekerja dengan jenis target seperti Kh-47, oleh karena itu terlalu dini untuk bergembira,” katanya menanggapi laporan tentang dugaan jatuhnya rudal hipersonik Rusia oleh rudal buatan AS itu.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov tidak berpikir dua kali untuk mengomentari laporan tersebut saat dia men-tweet: “Berkat sistem pertahanan udara Patriot AS, rudal Kinzhal Rusia telah ditembak jatuh”.
Dia melangkah lebih jauh dengan mengklaim bahwa: "Dengan dukungan teman-teman kita, hal yang tidak mungkin menjadi mungkin," referensi yang jelas untuk bantuan militer AS ke Ukraina.
Kh-47M2 Kinzhal (nama pelaporan NATO Killjoy) adalah rudal balistik hipersonik berkemampuan nuklir Rusia yang memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km.
Kh-47 mampu melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara, atau Mach 5, yang merupakan definisi hipersonik.
Rudal tersebut dapat mencapai kecepatan tertinggi Mach 10 (12.250 km/jam atau 7.612 mph) sambil melakukan manuver mengelak, yang membantu Kinzhal menjadi kebal terhadap sistem pertahanan rudal udara musuh.
Dengan kemampuan manuver senjata yang canggih, presisi tinggi, dan kecepatan hipersonik, beberapa sumber menyebut Kinzhal sebagai "pembunuh kapal induk" karena konon kemampuannya untuk melumpuhkan atau bahkan mungkin menenggelamkan kapal induk hipotetis seberat 100.000 ton dengan satu serangan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Dia menjelaskan bahwa radar SAM tidak dapat melacak Kinzhal karena batas kecepatan target yang dicegatmencapai Mach 3.
“Ketika mereka (Ukraina) menggunakan rudal Patriot langsung, mereka tidak dapat mengidentifikasi apa pun yang mampu terbang lebih cepat (dari Mach 3). Dalam kasus rudal Patriot terbang mengejar Kinzhal, pencegat harus terbang setidaknya 1,5 kali lebih cepat dari rudal hipersonik Rusia,” terangnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (11/5/2023).
Dia menyatakan bahwa laporan media baru-baru ini tentang sistem rudal Patriot yang diduga menjatuhkan Kinzhal muncul karena kurangnya hasil kerja Patriot, yang sebelumnya dipasok ke Kiev sebagai bagian dari bantuan militer Washington.
Pernyataan Leonkov muncul setelah juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengakui bahwa persenjataan tempur negaranya tidak cukup untuk melawan rudal Kinzhal.
“Ada beberapa senjata di gudang Ukraina yang mampu menembak jatuh rudal Kh-47 Kinzhal. Patriot tidak pernah bekerja dengan jenis target seperti Kh-47, oleh karena itu terlalu dini untuk bergembira,” katanya menanggapi laporan tentang dugaan jatuhnya rudal hipersonik Rusia oleh rudal buatan AS itu.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov tidak berpikir dua kali untuk mengomentari laporan tersebut saat dia men-tweet: “Berkat sistem pertahanan udara Patriot AS, rudal Kinzhal Rusia telah ditembak jatuh”.
Dia melangkah lebih jauh dengan mengklaim bahwa: "Dengan dukungan teman-teman kita, hal yang tidak mungkin menjadi mungkin," referensi yang jelas untuk bantuan militer AS ke Ukraina.
Kh-47M2 Kinzhal (nama pelaporan NATO Killjoy) adalah rudal balistik hipersonik berkemampuan nuklir Rusia yang memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km.
Kh-47 mampu melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara, atau Mach 5, yang merupakan definisi hipersonik.
Rudal tersebut dapat mencapai kecepatan tertinggi Mach 10 (12.250 km/jam atau 7.612 mph) sambil melakukan manuver mengelak, yang membantu Kinzhal menjadi kebal terhadap sistem pertahanan rudal udara musuh.
Dengan kemampuan manuver senjata yang canggih, presisi tinggi, dan kecepatan hipersonik, beberapa sumber menyebut Kinzhal sebagai "pembunuh kapal induk" karena konon kemampuannya untuk melumpuhkan atau bahkan mungkin menenggelamkan kapal induk hipotetis seberat 100.000 ton dengan satu serangan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)
tulis komentar anda